Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Luka Pram Ketika Tinuk Hanya Menginginkan Anaknya

15 Februari 2023   14:45 Diperbarui: 15 Februari 2023   15:07 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pernikahan:foto by The Asian Parent

Pram menerima amplop itu. Benar, itu tulisan Tinuk istrinya. Sudah 12 bulan ia dan Tinuk menikah. Tiga hari setelah Pram menggagalkan pernikahannya dengan Santi, ia melamar Tinuk. Uang jemputan 50 juta dan uang mosok (memasak), 30 juta.

Pram memenuhi semua itu dalam tiga hari karena ia memang sudah mapan dan sanggup. Ia pun dipercaya bosnya Ko Taher mengelola uang. Semua atas izin Ko Taher. Ko Taher berharap keluarga baru Pram harmonis.

Dua bulan sesudah menikah, Tinuk pun hamil. Sekarang, ia sedang hamil 9 bulan. Istilah di kampung tinggal menunggu hari. Sekitar 10 hari lagi, ia diperkirakan akan melahirkan.

Pram membuka surat itu. Tangannya bergetar. Entah mengapa perasaannya tak enak. Darahnya berdesir-desir hingga detak jantungnya pun tak beraturan. Dag dig dug. Ia merasa ada yang tak beres. Keringat dingin mengucur. Tangannya basah karena gugup.

'Duh, Tuhan. Ada apalagi dengan rumah tangga hamba?' Tanya Pram pasrah dalam hatinya. Semalam, ia masih bersama dengan istrinya. Dengan manja istrinya meminta agar ia mengelus-elus perut besar istrinya. Anak mereka berontak. 

Terlihat perut istrinya bergerak-gerak sesuai pergerakan calon bayi mereka di dalam sana. Permukaan perut istrinya bergelombang. Begifu bahagianya ia dan istrinya semalam. Mereka saling bertukar pandang.

Senyum manis menghiasi bibir mereka berdua. Hingga mereka selesai beribadah suami istri. Ya, istrinya mendadak manja sejak hamil. Berkali lipat manjanya 10 hari jelang melahirkan ini. Tiap malam istrinya minta dibelai dan diajak beribadah.

Tapi pagi ini ada yang membuatnya gelisah. Surat di tangannya. Perlahan Pram mengeluarkan kertas di dalam amplopnya. Ia membuka lebar-lebar surat itu. Surat itu berupa kertas buku agenda tahunan Pram. Ia baca tulisan tangan istrinya yang bagus dan rapi itu. Hanya satu paragraf.

"Bang, maaf aku pergi membawa anakmu. Izinkan aku melahirkannya dengan selamat. Izinkan aku membesarkannya sendiri. Aku hanya menginginkan anak ini, Bang. Maaf, bila selama ini aku sudah membuai abang dalam ikatan cinta palsu rumah tangga kita. Tujuan hidupku cuma satu, memiliki anak."

Hanya itu isi surat Istrinya, Tinuk. 'Duh, ya Allah. Dosa apalagi ini? Apakah ini doa Ayah Santi untukku? Kejam sekali para wanita ini kepadanya.' Terbayanglah Ayunda dengan wajah diamnya, Novella dengan wajah manjanya, Tinuk dengan seragam perawatnya yang memikat, dan Santi dengan mata bencinya.

Tanpa sadar, Pram menangis. Ternyata uangnya tak berharga di mata Tinuk. Sungguh malang dirinya. Kecewa lagi dan lagi. Bahkan ia gagal menjadi seorang ayah. Perih ia rasakan. Lukanya tak berdarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun