Mohon tunggu...
Ria Mi
Ria Mi Mohon Tunggu... Guru - Menulis memotivasi diri

Guru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pendaki Cinta

10 Februari 2020   11:16 Diperbarui: 10 Februari 2020   11:18 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

PENDAKI CINTA

Dua pasang kaki menaiki tebing cinta
Mereka berjanji di suatu senja sampai ke puncak kejayaan asmara
Digenggamnya jemari kekasihnya
Mengibarkan bendera ikrar ketika sampai di pos-pos pendakian kasih sayang

Hampir sampai puncak, hujan tiada reda, angin telah menyambar mereka berdua
Dalam empasan yang kuat sang pria jatuh tak berdaya dalam cumbu ilalang

Bertahun rindunya mendarat di serat daun ilalang kering
Sang kekasih merana di landa cemburu
Airmata berhamburan menyapa rumput di jalan setapak

Siapa sangka hendak bernasip begini
Debu telah memisahkan rasa
Sesak bagi keduanya
Berjumpa tak bisa menyapa
Bertemu tiada syahdu

Terlukislah kisah sendu di bebatuan yang ditapakinya

Bukit Nuris, Februari 2020
~ Riami ~

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun