Mohon tunggu...
Ahmad Rahmansyah
Ahmad Rahmansyah Mohon Tunggu... Pelajar

Mengamati Situasi dan Menjadikannya Narasi yang Dapat Diabadikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menyambut Mentari Pagi di Hutan Kota Penjaringan

14 September 2025   09:38 Diperbarui: 14 September 2025   09:43 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta - Mentari pagi baru saja muncul, memantulkan sinar keemasan di permukaan dedaunan yang masih basah oleh embun. Udara segar terasa berbeda, menyejukkan paru-paru setiap insan yang melangkah masuk ke Taman Hutan Kota Penjaringan, Kelurahan Pejagalan, Jakarta Utara.


Hari ini, Minggu 14 September 2025, suasana di taman seluas 13,5 hektar itu begitu hidup. Sejak pukul enam pagi, warga sudah mulai berdatangan. Ada yang membawa anak kecil, pasangan muda yang bergandeng tangan, hinhga kelompok emak-emak dengan seragam olahraga warna-warni yang tampak semangat mempersiapkan diri untuk senam bersama.

Di tengah lapangan terbuka, musik riang mulai diputar. Irama yang membangkitkan energi segera membuat ratusan warga bergoyang mengikuti gerakan instruktur senam. Tangan terangkat, kaki melangkah, tawa riang bercampur dengan hentakan musik. Dari anak-anak hingga lansia, semua larut dalam satu gerakan yang kompak, sebuah pemandangan yang hanya bisa ditemui di ruang terbuka hijau yang benar-benar hidup.

"Kalau Minggu, suasana di sini selalu seramai," ujar Hengky, Ketua RT Kelurahan Pejagalan, sambil menunjuk barisan warga yang berbaris rapi mengikuti senam. "Warga datang bukan hanya untuk olahraga, tapi juga untuk bersilaturahmi," sambung dia.

Sementara itu, di jalur pedestrian yang teduh diapit pepohonan flamboyan dan kenari, sejumlah warga lebih memilih berjalan santai. Langkah kaki terdengar beriringan, bercampur dengan kicau burung dan gemerisik daun yang tertiup angin. Beberapa orang sengaja berhenti di bangku kayu, melepaskan lelah sambil menyeruput air mineral, sementara anak-anak mereka berlarian bebas di area bermain yang aman dan bersih.

Dari Kumuh Menjadi Indah

Tak banyak yang ingat bahwa belasan tahun lalu, kawasan ini hanyalah lahan semrawut di tepi Kanal Banjir Barat. Kolong jalan tol penuh dengan permukiman liar, padat, dan tidak sehat. Namun sekitar 14 tahun lalu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penertiban besar-besaran. Lahan dibebaskan, ditata ulang, ditanami pepohonan, dan akhirnya diresmikan sebagai ruang terbuka hijau.

Kini, wajahnya berubah total. Trembesi, flamboyan, kenari, hingga waru tumbuh menjulang, menciptakan teduh alami yang menyejukkan. Di bawahnya, jogging track yang mulus membentang, memandu setiap langkah kaki warga yang ingin berolahraga.

Lebih dari Sekadar Taman

Hutan Kota Penjaringan bukan hanya paru-paru kota. Ia adalah ruang sosial. Tempat orang bertemu, bercengkerama, dan menguatkan ikatan kebersamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun