Mohon tunggu...
Reyvan Maulid
Reyvan Maulid Mohon Tunggu... Writing is my passion
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka Seblak dan Baso Aci. Catch me on insta @reyvanmaulid

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Fenomena Curse of Knowledge, Sudah Dijelasin tapi Enggak Ngerti?

26 Oktober 2021   20:44 Diperbarui: 27 Oktober 2021   17:02 2296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya sebagai orang awam merasa enggak paham. Jadinya mereka ada gap atau jarak yang seakan-akan dia lebih pintar dan kita merasa bodoh. 

Oleh karena itu, perlunya menggunakan bahasa yang tepat juga seharusnya diperhatikan lagi. Gunakan bahasa yang ringan dan bahasa yang sederhana.

Misalnya juga ketika kita wawancara ke petani di suatu desa, kita juga harus tahu bagaimana kultur yang ada di sana. Kalau perlu menggunakan bahasa daerah agar petaninya ini mudah dipahami, dipersilahkan tidak ada masalah juga. 

Jika seandainya kita ingin menanyakan terkait pertaniannya maupun usahatani jangan sampai menggunakan istilah "biaya variabel, biaya tetap dan lain-lain". 

Tapi gunakan bahasa sederhana misalnya, "Bapak membutuhkan pupuk apa saja? Benihnya menggunakan benih apa pak? Berapa biayanya sekali beli? Digunakan berapa kali pak dalam satu kali produksi?" 

Jadi, penggunaan bahasa dan istilah disini memainkan peran penting dalam proses komunikasi.

3. Sederhanakan Hal yang Rumit
Ciri orang pintar itu dia mampu menjelaskan kerumitannya secara sederhana. Lain halnya dengan orang yang sok pintar, dia membuat penjelasannya yang sederhana justru menjadi rumit alias berputar-putar. 

Orang yang bisa menjelaskan secara detail bisa jadi belum tentu dipahami oleh orang lain. Jangan salah, mungkin detail adalah sebuah senjata agar penjelasan kamu terlihat berbobot dan berisi sehingga orang lain terpanah akan penjelasanmu. 

Tapi penjelasan detail saja tidak cukup. Dia mungkin bisa menjelaskan hingga ke inti, tapi detail pun bisa jadi rumit dan penuh dengan misinterpretasi.

Orang yang pintar dia bisa membuat hal yang rumit menjadi lebih sederhana. Selain detail, ada satu hal yang penjelasannya bisa diterima yaitu rasional. 

Jadi perlu adanya rasionalisasi dalam penjelasannya dengan cara apa? Ya dengan cara menggunakan bahasa yang sederhana dan ringan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun