Pada saat merenung tiba-tiba tangan Rena ditarik kuat oleh kekuatan gaib. Tubuh Rena melayang-layang di angkasa tampak ringan seperti kapas, sangat ringan. Tubuhnya terbang bersama awan yang berarak-arakan. Ia melihat rumahnya yang makin jauh dari pandangannya hingga tak terlihat, ia terbang semakin jauh dan jauh. Tiba-tiba ketika ia tersadar, ia sudah berada di sebuah taman yang indah bak surga, rumput yang hijau dan pohon dengan buah-buahan yang segar-segar yang tak pernah ia jumpai di muka bumi. Kolamnya sangat jernih sekali, ia pun membasuh mukanya dengan air itu, sungguh sangat menyegarkan.
      Rena pun terus berjalan mengikuti orang-orang menuju suatu istana yang sangat megah luar biasa. Rena sangat kagum melihat istana tersebut, ia tidak pernah melihat istana seperti itu sekalipun dalam mimpinya, atau dalam film-film Barbie yang pernah ditontonnya. Pintunya terbuat dari emas, lantainya terbuat dari marmer yang bening seperti berjalan di atas kaca. Rena beranjak masuk ke dalam istana itu. Semua orang memakai baju serba putih bersih dan wajah mereka tampak bersinar dan bercahaya. Semua orang tampak bahagia. Di sana juga terhidang beraneka jenis makanan dan buah-buahan serta minuman yang enak-enak, di tempat ini benar-benar tempat yang di impikan banyak orang, tempat ini betul-betul surga dunia.
      Di dalam keramaian, Mata Rena menangkap sesosok wanita, bajunya lusuh dan sobek-sobek, tubuhnya kurus, wajahnya pucat dan matanya cekung sedang meringkuk di sudut ruangan yang gelap. Ingin sekali ia tak memedulikan wanita itu. Namun, hatinya seperti terhipnotis dan ingin tahu sosok wanita itu. Padahal selama ini dia tak ingin tahu dan tak mau tahu dengan siapa pun di luar sana. Hatinya makin berkecamuk. Semakin ia mencoba menepis, keingintahuan itu semakin membuncah di dalam dadanya. Setelah lama berperang dengan perasaanya, akhirnya Rena menghampiri wanita itu.
"Mengapa Anda disini? lihatlah orang-orang sedang bersenang-senang di sana, tapi Anda malah di sini dengan wajah yang ketakutan seperti itu, apa yang sedang terjadi? " Tanya Rena.
" Sa. . .ya . . . sa. . . ya .. . minta mi. . .num . . . to . . . long . . ." pinta wanita itu dengan terbata-bata.
" Baiklah, saya ambilkan dulu " jawab Rena.
" Nak, kemarilah dulu " ucap wanita itu dengan lemah.
Wanita itu memegang tangan Rena dan memandang dan mengamati wajahnya tanpa henti, wanita itu pun tiba-tiba menangis. Rena hanya diam dan tidak mengerti kenapa wanita itu memandangnya seperti itu dan tiba-tiba menangis.
"Kamu benar-benar nyata, Nak " ucap wanita itu.
Rena makin tidak mengerti.
"Nak, kamu adalah anakku" lanjut wanita itu sambil memeluk Rena dengan erat. Rena sangat terkejut tiba-tiba wanita itu memeluknya, dan yang paling ia tidak mengerti mengapa ia merasa nyaman dipeluk oleh wanita itu, ia merasa dekat dengannya.