Mohon tunggu...
Pnk
Pnk Mohon Tunggu... Gen z

Ikut kegiatan sosialisasi denggan dampak pada lingkungan dan alam

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Wabah HMPV menjangkit tiongkok apakah akan masuk keindonesia?

6 Januari 2025   13:53 Diperbarui: 11 Januari 2025   09:15 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penderita penyakit hmpv sumber :Ai 

Masih inggat denggan kejafian wabah dari negri tirai bambu yang melanda kejadian paling bersejarah pada tahun 2020 dimana tidak hanya satu negara saja yang ikut di lockdown tetapi seluruh negara dimuka bumi ikut di lockdown dan diisolasi untuk mencegah terjadi penyebaran dikarenakan gejalanya yang bisa menyababkan kematian bagi penderitanya Sampai saat ini, jumlah korban jiwa akibat Covid-19 di seluruh dunia mencapai 6.924.011 jiwa. Jumlah ini berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada 30 Desember 2024. Sementara itu, vaksinasi Covid-19 telah diberikan kepada 5.294.567.115 orang di seluruh dunia. Data ini dapat berubah setiap saat.

Tatepi setelah 3 tahun kita lepas dari kecemasan dan rasa takut akibat dari covid 19 kini wabah yang sama denggan covid baru baru ini terjadi lagi samih dari negara yang sama yaitu negara tirai bambu tidak hanya berasal dari negara yang sama tetapi gejala dan feke dari derita yang ditularkan oleh wabah ini kiat juga sama persis Dan cara pencegahanya apabila penyakit ini telah ditemuka oleh karabat terdekat agar tidak ikut tertular ke kamu juga sama persis penyakit in bernama HMPV atau (human metapneumovirus) berikur rangkuman tentang gejala efek asal dan lain lain dari penyakit HMPV 

HMVP (Human Metapneumovirus) bukanlah penyakit baru dari China, melainkan virus pernapasan yang sudah ada sejak lama. HMVP dapat menyebabkan gejala seperti:
Gejala
1. Batuk
2. Demam
3. Sakit tenggorokan
4. Hidung tersumbat
5. Diare
6. Muntah
7. Kehilangan nafsu makan
8. Kelelahan
Penyebaran
1. Kontak langsung dengan penderita
2. Udara yang terkontaminasi
3. Sentuhan dengan permukaan terkontaminasi
Pengobatan
1. Istirahat
2. Minum banyak cairan
3. Obat antipiretik (demam)
4. Obat batuk
5. Oksigen tambahan jika diperlukan
Pencegahan
1. Mencuci tangan
2. Menggunakan masker
3. Menghindari kerumunan
4. Menghindari kontak dengan penderita
5. Vaksinasi (jika tersedia)
Sumber:
- World Health Organization (WHO)
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
- Kementerian Kesehatan RI.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun