Mohon tunggu...
Regina Hudda Shakila
Regina Hudda Shakila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi - Universitas Brawijaya

Perkenalkan Nama saya Regina Hudda Shakila saat ini saya aktif sebagai Mahasiswi jurusan Psikologi Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bipolar Disorder Menyebabkan Bunuh Diri, Apa Itu Bipolar Disorder?

30 November 2022   01:51 Diperbarui: 30 November 2022   01:56 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Individu dengan Bipolar Disorder setidaknya mengalami tiga dari gejala-gejala berikut ini, yaitu : 

1. Meningkatnya harga diri dan kemegahan adalah fitur umum episode manic, seperti penurunan kebutuhan untu tidur.

2. Berbicara dan proses berpikir bertambah cepat, berbicara denagn kondisi tertekan dan pemikiran yang melompat dengan cepat dari satu topik ke topik yang lainnya.

3. Dapat dengan mudah terganggu atau gelisah. Akhirnya, terjadilah peningkatan aktivitas sosial, seksual, atau pekerjaan, dan terutama keterlibatan dalam kegiatan yang menyenangkan, yang dapat mengakibatkan perilaku yang memiliki potensi konsekuensi negatif, dan bahwa kemudian individu yang bersangkutan merasakan penyesalan.

Bagaimana cara mengobati Bipolar Disorder? 

Farmakoterapi adalah pengobatan lini pertama untuk menstabilkan episode Bipolar Disorder. Namun demikian pemberian farmakoterapi saja tidak cukup dalam managemen gangguan bipolar. Intervensi psikososial bersama-sama dengan pemberian farmakoterapi memberikan hasil outcome yang lebih baik. Psikoterapi menjadi komponen penting dalam strategi pengobatan bipolar bersama-sama dengan farmakoterapi (Vieta et all,2009).

Beberapa studi menunjukan bahwa intervensi psikoterapi sebagai tambahan pada pengobatan Bipolar dapat memenuhi kebutuhan yang belum didapatkan pasien dalam tatalaksana pasien jangka panjang dibanding hanya dengan pemberian farmakoterapi saja (Miklowitz, 2008). 

Namun demikian hanya <30% psikiater yang menganggap bahwa psikoterapi memainkan peran penting dalam tatalaksanya Bipolar Disorder. Hal ini disebabkan karena psikoterapi dianggap sebagai terapi alternatif, bukan sebagai terapi komplementer yang harus diberikan bersama dengan farmakoterapi. 

Setelah membaca pembahasan tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa sudahkah anda peduli dengan kesehatan mental anda? menurut pendapat saya jika anda memilki gejala tersebut janganlah panik dan hubungi pihak keluarga serta berkonsultasi dengan psikolog  ataupun psikiater. Dan yang paling penting adalah jangan mendiagnosis diri anda sendiri! 

love yourself! love your life! 

Referensi : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun