Mohon tunggu...
Anggraini Fadillah
Anggraini Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - student at riau islamic university | content writer | host podcast

hi, i am anggraini fadillah. thank you for agreeing to read the article here ✨

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Rentetan Sikap Pelaku NPD (Narsissistic Personality Disorder)

14 April 2024   15:15 Diperbarui: 14 April 2024   15:27 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

NPD atau narsissistic personality disorder adalah sebuah gangguan kepribadian yang dimiliki seseorang ketika ia mengalami kondisi mental yang membuat dirinya memiliki perasaan bahwa semua orang berpusat pada dirinya. 

Orang tersebut memiliki gangguan kepribadian yang biasanya didominasi pada kebutuhannya untuk diperhatikan dan dikagumi banyak orang serta memiliki rasa empati yang kurang terhadap orang lain.

Akan tetapi dibalik rasa percaya diri yang dimiliki oleh seorang NPD sebenarnya ia juga memiliki perasaan yang takut dan rapuh serta rentan terhadap kritikan kecil bahkan besar atas kekurangan pada dirinya.

Dilansir dari channel YouTube seorang akademisi psikologi yakni Zein Permana ia menjelaskan bahwa sebenarnya, kata dari narsissistic personality disorder adalah 3 kata yang memiliki makna yang berbeda-beda apabila dipisahkan. Narsistik sendiri ini berasal dari kata yang awal mulanya berawal dari nama seseorang bernama Narcisus di zaman mitologi Yunani Kuno.

Nah, Si Narcisus ini pada suatu hari ia berada di sebuah danau dan ia melihat dirinya ada pada pantulan di dasar danau tersebut yang pada saat itu ia merasa bahwa dirinya memiliki fisik yang bagus dan merasa bangga terhadap dirinya. Hingga, pada akhirnya ketika sedang asyik melihat-melihat dirinya di pantulan danau tersebut, terjatuhlah ia ke danau tersebut akibat kekagumannya pada diri sendiri.

Sebenarnya kata narsistik itu diambil dari nama Si Narcisus ini yang pada akhirnya dianggap sebagai cara orang-orang untuk menjelaskan sebuah fenomena atau peristiwa terkait dengan seseorang yang terlalu mencintai dirinya sendiri.

Kemudian, untuk personality sendiri, bermakna sebuah kecenderungan seseorang terhadap lingkungan yang berbeda yang mana ketika ia beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda ia tetap pada karakteristik dan kekhasan karakter yang sama dan tidak berubah-ubah. 

Misalnya, ia adalah seorang yang ramah maka ketika di lingkungan baru, dia pun tetap mempertahankan dan memelihara karakteristik ramah tersebut pada lingkungan baru dan tidak mengubah apapun dari dirinya entah itu jadi pendiam atau jadi orang yang berbeda ketika berada di lingkungan yang baru.

Sebenarnya, secara alamiah setiap orang itu memang memiliki kecenderungan untuk narsissistic personality. Yang mana itu adalah hal yang normal dan alami dimiliki seorang manusia akan tetapi ada tahap level-level di mana narsissistic personality itu bisa masuk kategori yang masih normal atau sudah masuk kepada sebuah gangguan kepribadian (disorder) atau pathological yang dinyatakan secara ilmiah oleh pihak profesional.

Sehingga disini kita tidak bisa juga melabeli orang-orang yang terlihat berupaya memvalidasi dirinya sebagai seseorang yang baik, keren, pokoknya sempurna dan wah sekali adalah seseorang yang berusaha mencari validasi terhadap setiap orang sebagai seseorang yang NPD atau narsissistic personality disorder.

Artinya, kita juga perlu untuk sadar bahwa hal itu tidak bisa menjadi diagnosa yang tanpa dasar sehingga apabila kita mengalami sendiri atau melihat seseorang yang memunculkan gejala dan tanda seorang narsissistic personality disorder maka sebenarnya ada tahap-tahap di mana kita perlu sadar akan adanya hal tersebut dengan cara penanganan yang baik kepada pihak profesional seperti psikolog dan psikiater.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun