Pernah nggak sih kamu colok hard drive eksternal ke laptop, klik folder, terus... tungguannya berasa kayak loading film tahun 90-an?
Hal ini biasanya bukan sekadar "drive udah tua", tapi bisa karena beberapa penyebab yang cukup umum:
-
Kerusakan fisik pada hard drive.
Koneksi bermasalah seperti kabel USB rusak atau port yang nggak kompatibel.
Infeksi virus yang bikin performa drop.
Kesalahan sistem file atau adanya sektor buruk.
Kapasitas penuh hingga nyisa cuma sedikit.
Fragmentasi file yang bikin data tercecer di piringan.
Kalau sudah terjadi, efeknya terasa banget: buka file lama, proses salin-pindah data, atau bahkan sekadar akses drive pun jadi super lambat.
Langkah Penting: Amankan Data Dulu
Sebelum kamu ngoprek dan mencoba berbagai trik perbaikan, pastikan semua file penting di hard drive itu sudah diamankan.
Gunakan software pemulihan data seperti EaseUS Data Recovery Wizard untuk memindai seluruh isi drive dan memindahkannya ke tempat aman.
Prinsipnya: jangan perbaiki sebelum backup. Karena kalau ada kerusakan lebih parah saat proses perbaikan, kamu bisa kehilangan semua data tanpa bisa dikembalikan.
Cara Memperbaiki Hard Drive Eksternal yang Lemot
1. Cek Kondisi Fisik
Pertama, lihat kondisi luar hard drive. Ada retakan di casing? Lampu indikator nggak nyala? Atau terdengar bunyi "klik-klik" aneh?
Kalau iya, besar kemungkinan kerusakan fisik. Solusinya: ganti casing, periksa kabel, atau bawa ke teknisi profesional. Jangan bongkar sendiri kalau belum paham, karena risiko kerusakan permanen besar banget.
2. Periksa Kabel dan Port USB
Kadang masalahnya sesederhana kabel USB yang mulai rusak atau port USB yang tidak sesuai.
Pastikan kamu memakai kabel bawaan atau yang berkualitas.
Kalau hard drive kamu USB 3.0, hubungkan ke port USB 3.0 juga, jangan ke USB 2.0.
Hindari port USB depan di PC desktop kalau bisa, karena biasanya arusnya kurang stabil.
3. Scan Antivirus
Virus atau malware juga bisa bikin drive jadi super lemot. Sambungkan hard drive, lalu lakukan full scan menggunakan Windows Defender atau antivirus pihak ketiga yang terpercaya seperti Kaspersky atau Avast.
Kalau ada file penting yang terhapus saat pembersihan, kamu bisa memulihkannya dengan software recovery.
4. Perbaiki Kesalahan Sistem File
Sistem file yang rusak bikin komputer kesulitan membaca data. Gunakan perintah CHKDSK untuk memperbaiki:
Tekan Windows + S, ketik cmd, lalu Run as Administrator.
Ketik chkdsk e: /f /r /x (ganti e: dengan huruf drive hard drive kamu).
Tekan Enter dan tunggu proses selesai.
Langkah ini efektif, tapi ingat: tetap backup dulu karena proses ini bisa menghapus data.
5. Kosongkan Ruang Penyimpanan
Hard drive yang hampir penuh biasanya melambat drastis. Segera pindahkan file besar ke drive lain atau ke cloud, lalu hapus file yang nggak penting.
Kalau perlu, format cepat (Quick Format) dengan sistem NTFS setelah mem-backup semua data.
6. Defragmentasi Hard Drive
File yang tersebar (terfragmentasi) bikin kepala baca hard disk kerja ekstra.
Gunakan fitur bawaan Windows untuk defrag:
Cari "Defragment and Optimize Drives" di Windows.
Pilih hard drive eksternal.
Klik Optimize dan tunggu sampai selesai.
Proses ini akan mengatur ulang letak file agar pembacaan data lebih cepat.
Tips Agar Hard Drive Tetap Sehat dan Ngebut
Hindari mencabut drive tanpa safe remove.
Simpan di tempat kering dan jauh dari benturan.
Defrag secara berkala (kalau masih HDD, bukan SSD).
Jangan biarkan kapasitas drive penuh hingga mepet.
Scan antivirus minimal sebulan sekali.
Kesimpulan
Hard drive eksternal yang lemot memang bikin kesal, tapi bukan berarti langsung harus beli baru.
Dengan langkah-langkah di atas, kamu bisa mengembalikan performa drive dan tetap menjaga semua data aman.
Ingat, backup adalah penyelamat utama---jangan tunggu sampai semuanya terlambat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI