10. Belajar dari Kegagalan: Jangan takut untuk membuat kesalahan atau mengalami kegagalan. Penting untuk belajar dari pengalaman ini dan terus berusaha untuk meningkatkan diri.
Tumbuhnya jiwa kepemimpinan dalam diri dan tingginya tingkat kedisiplinan yanga ada pada diri, dapat menjadikan seorang individu yang dapat diandalkan di situasi dan kondisi yang berbeda-beda dan menjadi individu yang memiliki keteraturan dalam hidupnya sehingga dapat bermanfaat bagi orang yang memiliki hubungan dengannya.
Citasi/Referensi:
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. (2014). Pemimpin dan Kepemimpinan Kita. Kemenkeu.go.id.
Arep, Ishak dan Hendri Tanjung. (2003). Manajemen Motivasi. Penerbit PT.Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Kartono, Kartini. (1998). Pemimpin dan Kepemimpinan : Apakah Pemimpinan Abnormal Itu? PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Suradinata, Ermaya. (1995). Psikologi Kepegawaian dan Peranan Pimpinan Dalam Motivasi Kerja. CV Ramadan, Bandung.
Asali Lase. (2016). HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN DISIPLIN BELAJAR. Warta Dharmawangsa, 0(48).
mysch.id, & SemiColonWeb. (2023). Menumbuhkan Disiplin Diri. Pkbmrizkyta.com. https://www.pkbmrizkyta.com/berita/detail/95845/menumbuhkan-disiplin-diri-/
Soogeng, P. (2010). Disiplin, Kiat Menuju Sukses. Jakarta: PT PRADNYA PARAMITA (p. 43).
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. (2021). Disiplin Terhadap Diri Sendiri. Kemenkeu.go.id. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-pangkalanbun/baca-artikel/14197/Disiplin-Terhadap-Diri-Sendiri.html