Mohon tunggu...
Ratryana Dewi
Ratryana Dewi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Jika menulis adalah Nyawa, maka "kau" adalah Raga.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Nestapa

13 September 2019   08:29 Diperbarui: 13 September 2019   09:18 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Beribu kisah yang diam-diam terkubur kini menjadi pelipur

Yang tak sengaja sering terulik sebab dulu begitu pelik

Beberapa yang indah membuatku melangit

Dan beberapa yang pasrah membuatku membumi

Berkecamuk duka sebab terhimpit rasa

Menderu, menggebu, bergemuruh lantas kemudian luruh

Dialektika hati yang berujung tanya

Dan tak habis meski dirundung nestapa

Mendefinisikan diantara kita itu rumit

Sekian ratus aksara tak akan memberikan makna

Sekedar insan tau apa arti menunggu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun