1. Secara Manual
Pengendalian rumput dengan cara manual menggunakan alat seperti cangkul, parang, arit atau alat sejenisnya sangat baik dan dapat mengedalikan rumput yang sangat baik karena rumput bisa dikendalikan secara teratur. Alat manual juga bisa berpungsi ganda karena alat sersebut dapat menggemburkan tanah, ini dapat bermanfaat untuk proses penyuburan tanah.Â
Namun ada beberapa kelemahan dengan menggunakan alat manual yaitu memerlukan waktu  yang lama dan dan banyak tenaga yang dikeluarkan serta pada lahan yang tembuka tidak ada terasnya tanah mudah tererosi.
2. Secara Mekanik
Saat ini teknologi mekanik untuk pengendalian rumput semikin berkembang, penggunaan mesin rumput semakin banyak peminatnya, banyak model dan harga cukukup terjangkau bagi petani. Cara mengoprasikannya mesin rumput ada dua pilihan yaitu mesin rumput yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan juga yang mengunakan mesin rumput listrik lebih praktis dan mudah dalam mengunakannya.Â
Kelebihannya menggunakan alat mesin rumput secara mekanik lebih cepat dan jangkuan kerja lebih luas, rumput cepat hanncur sehingga rumput cepat membusuk memudahkan dalam proses pengkomposan. Namun ada kelemahnnya memerlukan biaya banyak, berisiko tinggi, tidak semua lahan bisa dikerjakan terutama daerah yang berbatu serta kurang hati-hari dalam mengejakannya banyak tanaman pokok yang kepotong.
3. Secara biologis.
Pengendalian rumput secara biologis memang jarang dilakukan tetapi dengan cara ini banyak sekali keuntungannya karena ramah lingkungan. Pengunaan cara ini haya bisa dilakukan secara selektif pada lahan lahan tertentu, seperti pada areal persawahan dengan sisitem mina padi, ikan-ikan yang dipeliahara mampu memakan rumput disela-sela tanaman padi. Pada areal pekebunan tetentu seperti perkebunan sawit, karet, kopi dan kakau, pengedalian rumput bisa menggunakan ternak sapi, kambing dan domba.
Ada beberapa kelemahan dan keuntungan dengan menggunakan pengedalian rumput cara ini di antaranya jarang dilakukan hanya pada daerah tertentu, tanah perkebunaan yang digunakan untuk pengembalaan ternak sapi, kerbau tanahnya cepat padat dan ada beberapa tanaman pokok daunnya dimakan ternak. Keuntungaanya biaya murah, kotoran dari ternak dapat dijadikan pupuk kompos.
4. Menggunakan mulsa
Mulsa yaitu dengan cara memutup lahan dengan mengunakan media plastik dan tanaman. Mulsa dengan media plastik keuntunggnya bisa mengedalikan rumput sampai 95%, praktis dalam melakukannya. Namun ada beberapa kelemahan pengunankan mulsa yaitu tidak semua lahan perkebunan dan pertanian bisa mengunakan mulsa, memerlukan biaya yang banyak, bisa mencemari lingkungan kalau sampah dari mulsa tidak dibersihkan.
Mulsa dengan menggunakan tanaman seperti bekas tanaman padi (jerami) atau menggunakan rumput sisa pakan ternak sangat baik sekali karena cara ini sangat alamiah secara tidak langsung bekas tanaman lama-lama akan membusuk dan akhirnya akan jadi kompos bergunak untuk menggemburkan tanah dan menyuburkan tanaman.
Tenik-teknik penanaman rumput sebagai penguat teras.
Tidak semua rumput direkomendasikan sebagai tanaman penguat teras. Pemilihan rumput sebagai tanaman penguat teras harus dipilih dan mempunyai manfaat ganda, karena rumput yang akan ditanam harus menguntungkan dan tidak sebagai gulma. Keuntungannya yang harus diperhatikan adalah rumput tersebut perkarannya kuat sebagai pengikat tanah dan juga sebagai pakan ternak.
Ada 5 jenis rumput yang direkomendasikan untuk ditanam sebagai tanaman penguat teras sebagai berikut :
1. Rumput sataria (Setaria sphacelata)
Rumput sataria ini berasal dari kawasan negara tropika dan sub tropika aprika. Tanaman ini masuk ke Indonesia pada awalnya perkenalkan kemasyarakat sebagai pakan ternak. Setelah berkembang pesat dibeberapa daerah peternakan di Indonesia, pada tahun 1980 tanaman ini masuk ke wilayah Lampung Barat ditanam sebagai pakan ternak domba oleh masyarakat. Umumnya rumput sataria ditanam disekitaran batas lahan milik. Masyarakat waktu itu juga belum berani menanam rumput ditengah-tengah kebun kopi karena masih berangapan rumput sataria dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kopi.
Namun pada era 1990 dengan adanya program Unit Percontohan Usaha Pelestarian Sumberdaya Alam (UP UPSA) tanaman ini dimanfaatkan sebagai tanaman penguat teras oleh Balai Rehabilitasi Lahan dan Tanah (BRLKT) Provinsi Lampung hingga sekarang. Â BRLKT sekarang sudah berubah menjadi Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP DAS) Way Seputh Way sekampung Provinsi Lampung.
Rumput sataria mempunyai beberapa keunggulan di antaranya :
- Petumbuhannya cepat.
- Mempunyai perkaran yang dalam.
- Batang dan daun lunak.
- Mempunyai Kandungan protein kasar sekitar 8 % dan kadar serat kasar sekitar 32 %.
- Dapat tumbuh pada ketinggi 1.000 - 3.000 meter dari perkuaan laut dengan curah hujan antara 750-1.200 mm pertahun.
- Dapat menhasilkan bahan pakan ternak sekitar 80-100 ton/hektar/tahun.
Adapun kekurangannya rumput sataria :
- Cepat berbunga.
- Kalau dibiarkan tidak dirawat dapat bersaing dengan tanaman pokok dalam pengambilan unsur hara.
- Mengabdung zat oksalat yang dapat menyebabakan kematian pada ternak apabila panen rumput terlalu muda, pada rumput muda kadar oksalat bisa melebihi 5 %.
2. Rumput Gajah (Pennisetum purpureum )
Rumput gajah banyak dijumpai dipeternak sapi dan kambing karena rumput ini sangat mudah tumbuh dan sangat digemari oleh ternak sapi. Rumput gajah dapat tumbuh didataran rendah dan didataran tinggi yaitu 0-3.000 meter dari permukaan laut. Rumput gajah memiliki kandungan protein kasar sekitar 10% dan kadungan serat kasar sekitar 31%.
Rumput gajah cocok sebagai tanaman penguat teras yang batang dan daunnya bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Rumput gajah mempunyai kelebihan sebagai berikut :
- Mudah tumbuh.
- Perakaran dalam dan kuat.
- Mempunyai batang yang tegak dan daun yang panjang.
- Sangat digemari oleh ternak.
Kekurangan dari rumput gajah :
- Mempuyai tektur yang keras terutama pada batang.
- Kalau dibiarkan pertumbuhannya akan cepat mejalar.
- Penanaman yang tidak diatur akan bersaing pada unsur hara sehingga tanaman pokok akan terganggu.
3. Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott. )
Rumput odot bukan asli tanaman Indonesia melaikan berasal dari Amerika. Mengutip dari beberapa sumber asal nama odot merupukan nama orang yaitu pak odot dari daerah tulung agung yang mengembangkan rumput dipulau jawa. Setelah berkembang ternyata rumput ini cocok tumbuh di Indonesia dan terus berkebang sampai ke beberapa daerah yang meikiki peternakan, begitu juga ke Provinsi lampung rumput odot sangat digemari oleh peternak kambing. Kandungan protein kasar mencapai 14% dan serat kasar sekitar 28%.
Rumput odot pertama kali digunakan sebagai tanaman penguat teras diuji coba pada kegitan Unit Percontohan Usaha Pelesataian Sumberdaya Alam di gapoktan Laksana jaya kabupaten Lampung Barat tahun 2023.
Kelebihan rumput odot sebagai berikut :
- Pertumbuhannya cepat.
- Mempunyai tektur batang dan daun agak lembut.
- Mudah tumbuh pada berbagai jenis tanah.
- Sangat digemari oleh ternak kambing.
- Tidak mudah menjalar.
Adapun kekurangan dari rumput odot sebagai berikut :
- Keberadaannya masih terbatas terutama di daerah Lampung Barat.
- Perakaran agak dangkal.
- Pertumbuhannya kurang baik terutama dibawah naungan.
- Perkembangannya lambat tidak mudah menjalar sehingga untuk meperbanyak harus ditanam.