Mohon tunggu...
Ra RuNias Production
Ra RuNias Production Mohon Tunggu... Lainnya - Suka membaca

Senang dengan cerita dan perjalanan menggunakan bus.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Perjalanan Napak Tilas

11 Oktober 2021   10:10 Diperbarui: 11 Oktober 2021   14:03 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawanan Monyet Liar yang Lapar (dokpri)

Karena momen ini sangat jarang kami dapati, biasanya kami melalui jalur ini pada tengah malam atau tidak ada sinar matahari. Dan bisa di pastikan tidak ada sinar lampu jalan juga karena jalur ini adalah jalur hutan. 

Praktis hanya mengandalkan lampu dari kendaraan masing-masing. Zaman dahulu biasanya ada kakek-kakek yang memandu menggunakan senter di tengah-tengah hutan jalur ini. Ini juga yang menjadi kenangan tersendiri kala itu.

Kawanan Monyet Liar yang Lapar (dokpri)
Kawanan Monyet Liar yang Lapar (dokpri)

Menjelang akhir jalur ini, nampak beberapa monyet liar yang menghadang bus kami, wah ternyata bus kami di Begal oleh sekawanan monyet liar, tetapi ini bukan menjadi halangan tetapi justru menjadi sebuah hiburan tersendiri buat kami. 

Bus sengaja berhenti dan dengan rela nya kami memberikan bekal makanan yang seharusnya kami makan untuk monyet-monyet tersebut. Dan nampak berdatangan monyet-monyet lainnya dari sisi atas sehingga sekarang semakin banyak monyet yang terlihat menghadang bus kami. 

Sebuah momen yang sangat langka bahkan tidak pernah terjadi di zaman dahulu. Karena hampir di pastikan dengan kondisi jalan yang relatif ramai sehingga monyet-monyet tidak ada yang mendekat, tetapi sekarang mungkin karena kekurangan makanan juga sehingga banyak monyet yang turun ke jalan. Sebuah perjalanan yang sarat dengan kenangan terulang kembali bahkan dengan suasana yang berbeda.


Selepas Alas Roban, bus masuk ke tol Trans Jawa melalui GT Weleri. Bus melaju dengan santainya karena kami menikmati perjalanan ini. Kami juga bingung dengan status bus ini. Kami tidak menyewanya tetapi kami bisa menikmati sesuka kami. 

Salut buat Om Guntur dan rekan-rekan RFC bisa mengkondisikan demikian. Padahal tidak ada hubungannya antara Management PO Raya dan Komunitas ini, tetapi keduanya bisa bersinergi dan sangat kompak. 

Inilah salah satu dampak positif sebuah komunitas. Jangan bertanya apakah kami mendapatkan tiket gratis ya? Karena kami membayar sesuai tarif yang berlaku bahkan di kurangi karena kami tidak mendapatkan service makan. Sebuah sinergi yang membuat nyaman para Pengurus RFC dan management dari PO Raya itu sendiri.

Di semarang Om Yulius Jatmiko turun dari bus karena memang tujuan beliau sudah sampai. Sebuah perjalanan yang sangat berkesan bersama dengannya. Berharap ada kesempatan lain bisa dalam satu bus yang sama dengannya. 

Bus melanjutkan perjalanan sampai solo masih melalui jalan tol dan keluar GT Ngemplak. Tak lama bus sampai di terminal Tirtonadi Solo, saya sendiri akan turun di Pompa Bensin Puri Gading, tempat biasa bus ini mengisi BBM. Karena saya disini sudah di jemput kakak saya, untuk melanjutkan perjalanan ke Manyaran, Wonogiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun