Mohon tunggu...
Ra RuNias Production
Ra RuNias Production Mohon Tunggu... Lainnya - Suka membaca

Senang dengan cerita dan perjalanan menggunakan bus.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Perjalanan Napak Tilas

11 Oktober 2021   10:10 Diperbarui: 11 Oktober 2021   14:03 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawanan Monyet Liar yang Lapar (dokpri)

Tetapi karena ini perjalanan Napak Tilas Komunitas, Alhamdullillah ada yang memberikan service makan berupa nasi box. Kami pun mencari tempat untuk menikmati makan malam ini. ( Terima kasih untuk yang sudah menyumbangkan Nasi Box ini, saya sendiri tidak tahu siapa orangnya ). 

Sebetulnya ada bekas RM Markoni di jalur pantura, tetapi kondisinya sekarang sudah kosong dan dipastikan tidak layak untuk kita singgahi, guna menikmati makan malam. 

Kamipun memilih sebuah SPBU, karena setidaknya disini ada air bersih yang bisa digunakan untuk kami membersihkan tangan usai menyantap makan malam.

Selepas makan malam, mata ini sulit untuk diajak kompromi karena buaian lembut kursi pesawat dan pembawaan driver halus walaupun kadang goyang kanan dan goyang kiri karena mendahului truk-truk besar yang melalui jalur ini. 

Serasa seperti di nina bobok an, karena nyamannya di dalam kabin bus ini, bahkan suara khas krenyet-krenyet, layaknya bus mercy 1521 tidak terdengar di dalam bus ini. Saya sendiri tidak tahu mengapa ini bisa terjadi, yang jelas memang kenyamanan penumpang sangat di utamakan dalam pelayanan PO Bus Ini.

Sempat berbincang-bincang dengan Sekjen Bismania Indonesia, om Yulius yang juga ikut dalam acara kali ini. Beliau sangat menikmati sepanjang perjalanan karena mengingat-ingat kembali lokasi Rumah makan yang pernah di singgahi. Benar-benar membuka kenangan kami yang sudah sangat lama melewati jalur ini. 


Untuk kaum muda mungkin belum bisa ikut merasakan sensasi ketika bus buka jalur atau blong kanan tanpa pengawalan polisi, karena kondisi sekarang juga ada, namanya contra flow dan ini di fasilitasi oleh petugas, biasanya dilakukan ketika terjadi kemacetan di titik-titik tertentu. 

Kalau zaman dahulu tidak ada yang memfasilitasi ketika terjadi kemacetan di tengah malam, karena memang rata-rata bus melalui jalan ini pada malam hari, sehingga sering tertulis Bus Malam Cepat. 

Bus akan membuka jalur contra flow atau melawan arah dan biasanya akan di ikuti oleh kendaraan lain, terkesan bar-bar tapi memang begitu lah keadaannya dan ini menjadi sebuah cerita tersendiri.

Saat ini perjalanan melalui jalur pantura lama dari biasanya karena sedang ada perbaikan jalan di titik-titik tertentu. Terbayang oleh kami jika ini terjadi di masa itu, ketika perbaikan jalan pasti menghambat perjalanan, karena saya juga pernah merasakannya. Pastinya akan banyak bus yang buka jalur atau contra flow jika ini terjadi di masa itu.

Perbaikan jalan yang di lakukan di berbagai titik, membuat kami baru sampai daerah pekalongan ketika waktu shalat subuh. Kamipun beristirahat di salah satu masjid yang terletak di tepi jalan dan bus bisa parkir dengan aman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun