Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kopi, Kamu, Kita (3 Dari 3)

2 Februari 2023   08:06 Diperbarui: 2 Februari 2023   16:20 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via Pixabay

"Tonny di kafe sudah buka suara kemarin! Jadi kau benar-benar putra tunggal owner Kafe Coupee? Mengapa bisa-bisanya nyamar jadi barista? Apa kau sengaja melakukan itu hanya demi berkenalan denganku atau mengambil hati semua gadis yang kau inginkan? Pura-pura miskin, cari perhatian dan berteman denganku padahal kau sesungguhnya orang berada, gak level denganku? Memanfaatkan rasa kagum dan simpati seorang cewek random dan kesepian sepertiku?"

"Bukan begitu, Joy! Aku hanya tak ingin begitu saja menerima jabatan tinggi dari ayahku tanpa pengalaman! Aku bukan tipe pria anak papi! Aku ingin mencoba sendiri dari bawah, mengalami bagaimana rasanya melayani. Bagiku, kopi bukan hanya masalah rasa. Kopi adalah secangkir karya seni, sebuah dedikasi rasa yang diimplementasikan penyajinya ke dalam setiap cangkir atau gelas. Bukan hanya tersaring murni, juga harus mengendap hingga dasar hati. Jika aku langsung jadi bos, aku hanya akan berjas rapi, duduk manis di depan meja rapat, dipandang puluhan mata karyawan setiap hari. Tandatangan dokumen, pelototin komputer, mengawasi kinerja pegawai di kantor. Takkan pernah bisa terjun langsung merasakan betapa sulitnya mengolah secangkir minuman rakyat ini, berkesempatan mempelajari apapun yang sekarang kuketahui... Aku juga takkan pernah jumpa hingga bisa kenalan denganmu, Nona Peminum Kopi! Dan soal Xiao Jie, kami teman biasa, aku sebenarnya belum setuju jika ia ditunangkan denganku! Aku sedang berusaha keras menjauhinya, membatalkan rencana para orang tua kami!"

"Tapi kemarin ia datang kemari, bukan? Aku tahu karena aku melihat sendiri. Kau benar, Tuan Pecinta Kopi, aku hanya Nona Peminum Kopi, bukan dari sosialita alias Klub Nona-nona Pecinta Kopi seperti Nona Xiao Jie itu! Mungkin aku Si Anak Bebek Jelek hanya ngimpi jika mau mengenalmu lebih baik lagi, Tuan Muda Reinhard! Selamat tinggal dan terima kasih banyak untuk pertemanan kita yang singkat ini!"

"Joy, maaf, aku..."

Akan tetapi air mataku tak tertahan lagi.  Ia memang bukan tipeku dan aku jelas bukan tipenya! Tiba-tiba saja aku berlari keluar dari kafe. Di luar hujan sedang turun deras. Aku tak peduli meski lupa membawa payung. Berlari menembus guyuran air dari langit, hampir saja tertabrak kendaraan-kendaraan lewat. Tak kuhiraukan caci-maki dan klakson berisik para pengemudi yang kesal itu.

Setelah merasa cukup jauh dari Coupee, aku berlindung di sebuah halte bus sepi. Sempat mengira jika Rey takkan menyusulku, ternyata...

"Reinhard!"

"Joy, ternyata kau di sini..." Rey datang dengan napas terengah-engah, masih bercelemek barista, memegang sebuah payung besar. Ia kelihatan cemas melihatku menggigil di pojok halte bagai kucing liar kedinginan, lepek basah kuyup habis diguyur gara-gara nyuri ikan asin di warteg. Atau malah mungkin seperti singa kecebur got!

Pasti aku terlihat sangat konyol bin memalukan. Kubuang pandangku sambil bicara ketus sekasarnya, berharap agar ia marah padaku lalu cepat-cepat angkat kaki. "Mengapa menyusulku, Reinhard? Pergi sana, aku hanya cewek pinggiran kelas kopi saset! Jika aku lebih lama lagi bergaul denganmu, bisa-bisa aku akan betulan jatuh cinta padamu dan..."

"Bagaimana jika itu semua betul, kita memang dalam waktu sesingkat ini sudah saling suka... bagaimana jika aku sesungguhnya telah lancang, jatuh cinta padamu?"

Ucapannya itu membuatku berpaling dan menggeleng, "A-a-apaaa? Kok bisa? Apa 'sih yang menarik dariku? Aku 'kan tidak cantik, tak selevel denganmu!  Kau lebih cocok berpasangan dengan Xiao Jie, sama-sama sosialita. Kau pasti hanya bercanda untuk menghibur hatiku, bukan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun