Mohon tunggu...
R Hady Syahputra Tambunan
R Hady Syahputra Tambunan Mohon Tunggu... Karyawan Swasta

Pemerhati Politik Sosial Budaya. Pendidikan Bidang Hukum. Pengikut Gerakan Akal Sehat. Ex Relawan BaraJP / KAWAL PEMILU Pembelajar Tanpa Henti

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Belajar dari Kompol Cosmas Kaju Gae (Pelindas Affan): Kekuasaan dan Krisis Etika

1 September 2025   13:10 Diperbarui: 1 September 2025   22:29 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber kolase : bang jago: detik, novel: kompas

#Kompol Cosmas Kaju Gae #Cosmas Kaju Gae Lindas Affan Kurniawan #Kompol Cosmas Novel Baswedan #Kompol Cosmas Kaju Gae Saksi Kasus Novel Baswedan #Ganasnya Cosmas Kaju Gae

Belajar dari Kompol Cosmas Kaju Gae (Pelindas Affan): Kekuasaan, dan Krisis Etika

Oleh: R. Hady Syahputra Tambunan
Latar belakang pendidikan di bidang hukum, bekerja sebagai karyawan swasta, aktif menulis di media online dengan fokus pada kritik isu politik, sosial, budaya, dan hukum. Terlibat dalam kegiatan kerelawanan politik serta memiliki minat besar pada kajian filsafat

Indonesia menyimpan satu ironi besar: polisi yang seharusnya menjadi pelindung hukum, justru berkali-kali tampil sebagai mesin penghancur hukum itu sendiri. Kepercayaan publik runtuh bukan karena ulah satu dua oknum, melainkan karena serangkaian peristiwa yang membentuk pola-pola nihil etika di tubuh aparat penegak hukum secara berulang-ulang 

Dari Novel Baswedan ke Brigadir Joshua

Kita masih ingat penyidik KPK Novel Baswedan, yang disiram air keras seusai salat subuh di Kelapa Gading, April 2017. Publik menuntut keadilan, tapi yang dipajang ke ruang sidang hanya dua eksekutor berpangkat rendah. Aktor intelektualnya hilang, seakan negara sengaja menutup mata.

Lalu tragedi Brigadir Joshua (2022), yang memperlihatkan betapa polisi bisa menembak sesama polisi, kemudian secara sistematis merekayasa fakta. Barang bukti diutak-atik, keterangan dipaksa, media dimanipulasi. Aparat yang seharusnya menegakkan hukum justru mempertontonkan kebohongan besar-besaran.

Ironi berlanjut: polisi membuntuti Jampidsus Kejagung (2023); perwira polisi menembak anggota Propam di Surabaya (2024); hingga anggota Polri yang justru dipecat karena membongkar penimbunan BBM ilegal yang diduga melibatkan petinggi mereka sendiri.

Semua itu menegaskan: krisis etika di tubuh kepolisian bukan insiden acak, melainkan gejala struktural.

Kompol Cosmas Kaju Gae, Affan Kurniawan, dan Bayang-bayang Kasus Novel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun