Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 110 x Prestasi Digital Competition (72 writing competition, 28 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pegadaian, Kotak Kecil Emas, Perjuangan Besar Ibu

18 Agustus 2025   20:24 Diperbarui: 18 Agustus 2025   20:24 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Ibu Ku di era akhir 90an ke Pegadaian (sumber Foto : desain by Andri M)

Ada kenangan yang selalu membekas di kepalaku sejak kecil. Aku dan Almarhum Kakak saat kami masih berusia sekolah (era 90-an) acapkali bergantian di ajak Ibu ke Pegadaian.

Setelah lulus kuliah dan melewati masa-masa sulit, Daku baru sadar ada sebab, ternyata Ibu terlibat Bersama Pegadaian mengEMASkan Indonesia melalui tindakan nyatanya.

Putra pertamanya (Almarhum Satria Adhi Mastiyanto) berprofesi jurnalis, anak keduanya (Aku) menjadi seorang Penyuluh Kesmas di RSKO Jakarta.

Kami berdua bukan orang yang sukses bila dilihat dari sisi materi (jumlah harta), kami tidak kaya harta, tapi ini wujud kesuksesan orang tua agar anak-anaknya dapat berpendidikan tinggi, merubah nasib keluarga dan melampaui kedua orang tuanya yang berpendidikan selevel SMA.

Ibu ku dan Ibu-Ibu lain yang memiliki kisah yang hampir sama, dapat dibilang ikut mengEMASKANkan Indonesia. Aku yakin banyak anak-anak yang kemudian sukses secara karir ataupun jalan hidup yang tercatat memberi arti bagi Tanah Air dan membangun negeri.

Kembali ke memories Ku menyangkut Pegadaian, ....

Kenangan itu membawa Ku kembali saat Ibu mengambil kotak kecil dari sudut lemari kayu di kamar. Kotak kecil itu dari logam yang sudah kusam, berkarat, tapi selalu disimpan rapi dililit kain krem di sudut lemari ditutupi sapu dan kursi lipat.

Aku dulu sering bertanya-tanya, apa isinya ? apa rahasia Ibu ?

Kotak logam emas milik Ibu masih sama sewaktu aku SMP (sumber foto : dokpri)
Kotak logam emas milik Ibu masih sama sewaktu aku SMP (sumber foto : dokpri)

Suatu pagi, rasa penasaranku terjawab. Ibu membuka kotak logam itu. Di dalamnya ada kalung, gelang, dan cincin emas. Tidak banyak, tapi warnanya kuning berkilau memantulkan cahaya pagi yang masuk lewat jendela. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun