Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 112 x Prestasi Digital Competition (73 writing competition, 29 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Parfum Aroma Sopan, Ketika Wangi Menjadi Bahasa Tanpa Kata

17 Agustus 2025   13:44 Diperbarui: 17 Agustus 2025   16:25 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi seorang pria menggunakan parfum yang sopan (sumber foto : desain by Andri M)

Beberapa momen yang selalu Daku (saya) ingat setiap kali berbicara tentang parfum, perjalanan pagi di dalam angkutan umum menuju Ibu Kota. 

Saat itu, seorang pria naik dengan penuh percaya diri. Wajahnya tegas, penampilannya stylist, namun sayang sekali, wangi tubuhnya begitu tajam hingga membuat sebagian orang menutup hidung. 

Daku sendiri merasa kepala ini memberi sinyal pusing, padahal baru sepuluh menit perjalanan. Dari situ Daku belajar, parfum bukan hanya soal diri kita, tetapi juga soal bagaimana orang lain merasakan kehadiran kita.

Parfum sejatinya adalah bahasa tanpa kata. Ia berbicara lebih dulu sebelum senyum sempat tersungging dan kita sebelum  mengucapkan salam. Namun, tidak semua parfum mampu "bersuara" dengan sopan. 

Ada aroma parfum yang terlalu menyengat, menusuk, bahkan berusaha mendominasi ruangan tanpa permisi. 

Sebaliknya, ada parfum yang hadir seperti menyapa dengan lembut, meninggalkan kesan mendalam tanpa harus memaksa orang lain untuk memperhatikannya.

Jejak Wangi yang Bersahabat

Daku pernah bertemu dengan seorang teman bernama Ira. Ia dikenal sebagai sosok yang tenang dan hangat. Setiap kali ngobrol, ada aroma samar yang langsung menenangkan suasana. 

Bukan aroma bunga yang mencolok, bukan pula aroma kayu yang terlalu berat. Wanginya seperti perpaduan teh hijau, citrus ringan, dan sedikit sentuhan musk. 

Sederhana, sopan, namun memberi jejak yang membuat orang ingin berlama-lama di dekatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun