Blogpost Kompasiana ini menceritakan bagaimana Daku bersama Hidayatullah dan Hani Titi Sari menjalankan Gerakan Koin Untuk Pendidikan ( nama awal Gerakan RSKO Peduli) di RSKO Jakarta tahun 2012.Â
Tulisan ini berawal bagaimana Kami memperkenalkan kepada para rekan kerja di RSKO Jakarta bahwa ada gerakan sosial pengumpulan donasi dengan wadah sebuah celengan di unit kerja Program Anggaran RSKO Jakarta.Â
Tujuan dari pengumpulan donasi nantinya untuk bantuan biaya pendidikan bagi adik-adik asuh Coin A Chance yang berjumalah 75 orang di seluruh Indonesia.
Tulisan ini setelah dipublish membuat ada kepercayaan rekan-rekan RSKO Jakarta, sehingga Gerakan RSKO Peduli dapat bertahan hingga 11 tahun (2012 - 2023). Dari berawal 3 (tiga) orang menjadi 12 orang yang mengelola Gerakan RSKO Peduli dan dari 1 unit kerja bisa menyebar ke 23 unit kerja.
Gerakan RSKO Peduli saat ini sudah berubah tujuan, dimana hasil pengumpulan donasi yang selama 9 tahun ditujukan bagi adik-adik asuh Coin A Chance, saat ini ditujukan bagi rekan-rekan RSKO Jakarta yang sakit berat.Â
Tapi tidak hanya itu saja, gerakan ini juga menggerakkan rekan-rekan RSKO Jakarta bila ada yang sakit agar dapat mendapatkan support dari teman-teman lainnya.
_
2. Mengajak Percaya Diri dengan Mata Juling
Daku merupakan seseorang yang memiliki keunikan mata juling diakibatkan sindrome Amblyiopia. Daku pun akhir menulis tulisan dengan judul "Percaya Diri dengan Mata Jereng atau Mata Juling" yang dipublish 30 Juni 2019.
Artikelnya bisa di baca (DI SINI)