Lima belas (15) tahun usia Kompasiana pada bulan oktober 2023 dimana ada lebih dari ratusan ribu member Kompasiana (Kompasianers) yang aktif memberi jejak di user generated content buatan anak negeri ini. Jejak para Kompasianers ini berupa artikel (blogpost) atau video yang dibuat narasinya berupa artikel.
Berbagai topik dibahas oleh Kompasianer dari humaniora, fiksi, keuangan, olahraga, ruang kelas, hiburan, teknologi dan lainnya. Rata-rata perhari ada 800 konten yang dipublish di Kompasiana.Â
Daku (saya) sendiri telah mempublish sebanyak 705 artikel sejak februari 2010. Terbilang tak banyak memang karena Daku sudah 13 tahun berkonten di UGC ini.
Setelah 13 tahun, Daku melihat narasi artikel ternyata memiliki kekuatan untuk merubah situasi. Kita pastinya ingat bagaimana surat-surat RA Kartini kepada temannya di Belanda dapat merubah pandangan rakyat Belanda tentang rakyat Indonesia.
Bagaimana Mpu Prapanca dalam catatan yang digoreskan pada daun lontar dapat memberi tau bagaimana bentuk Kota Raja Majapahit di era Hayam Wuruk.
Tidak disangkal bahwa para Kompasianers juga banyak menulis artikel yang menimbulkan dampak bagi dirinya, orang lain bahkan sekitarnya. Daku pun masih terngiang dengan beberapa tulisan yang ternyata membuat dampak.Â
_
1. Menulis Tentang Coin A Chance Berdampak  lahir dan bertahan 11 Tahun Gerakan RSKO Peduli
Tulisan yang akan dibahas pada poin pertama ini adalah yang paling berkesan buat Daku. Artikel ini tentang bagaimana Daku mengenal Coin A Chance di Kompasianival 2012 dan memulai menggerakkannya di tempat kerja RSKO Jakarta.Â
Tulisan Kompasiana ini berjudul "Perjalanan Menemui Bidadari-Bidadari Surga" yang dipublish 23 Desember 2012. Artikelnya bisa di baca (DI SINI)
Blogpost Kompasiana ini menceritakan bagaimana Daku bersama Hidayatullah dan Hani Titi Sari menjalankan Gerakan Koin Untuk Pendidikan ( nama awal Gerakan RSKO Peduli) di RSKO Jakarta tahun 2012.Â
Tulisan ini berawal bagaimana Kami memperkenalkan kepada para rekan kerja di RSKO Jakarta bahwa ada gerakan sosial pengumpulan donasi dengan wadah sebuah celengan di unit kerja Program Anggaran RSKO Jakarta.Â
Tujuan dari pengumpulan donasi nantinya untuk bantuan biaya pendidikan bagi adik-adik asuh Coin A Chance yang berjumalah 75 orang di seluruh Indonesia.
Tulisan ini setelah dipublish membuat ada kepercayaan rekan-rekan RSKO Jakarta, sehingga Gerakan RSKO Peduli dapat bertahan hingga 11 tahun (2012 - 2023). Dari berawal 3 (tiga) orang menjadi 12 orang yang mengelola Gerakan RSKO Peduli dan dari 1 unit kerja bisa menyebar ke 23 unit kerja.
Gerakan RSKO Peduli saat ini sudah berubah tujuan, dimana hasil pengumpulan donasi yang selama 9 tahun ditujukan bagi adik-adik asuh Coin A Chance, saat ini ditujukan bagi rekan-rekan RSKO Jakarta yang sakit berat.Â
Tapi tidak hanya itu saja, gerakan ini juga menggerakkan rekan-rekan RSKO Jakarta bila ada yang sakit agar dapat mendapatkan support dari teman-teman lainnya.
_
2. Mengajak Percaya Diri dengan Mata Juling
Daku merupakan seseorang yang memiliki keunikan mata juling diakibatkan sindrome Amblyiopia. Daku pun akhir menulis tulisan dengan judul "Percaya Diri dengan Mata Jereng atau Mata Juling" yang dipublish 30 Juni 2019.
Artikelnya bisa di baca (DI SINI)
Daku menulis dengan topik itu untuk memberi pengetahuan kelainan mata juling (strabismus) dan juga syndrome Amblyiopia (salah-satu mata yang lebih optimal akan menonaktifkan / membutakan mata yang kurang optimal). Strabismus dan Amblyiopia merupakan kelainan mata yang berbeda, tapi Amblyiopia dapat menyebabkan strabismus.
Selain itu dalam tulisan ini juga berisi tips untuk memotivasi agar percaya diri walaupun diri kita memiliki keunikan mata juling. Masih banyak unique people mata juling yang kurang pede ketika bergaul dengan orang lain, untuk itu tulisan ini dibuat.
Setelah tulisan ini dibuat, beberapa unique people bermata juling direct massage (DM) via sosial media curhat tentang dirinya. Ada pula yang bertanya bagaimana orang yang bermata juling bisa berprestasi dan juga menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Gara-gara sebuah tulisan, berujung saling chat. Tentu mensupport unique people yang memiliki kekhasan bermata juling sebuah kebahagian tersendiri buat ku.
_
3. Â Membuat Konten Bagi Rekan RSKO Jakarta yang Mengikuti ASN Inspiratif 2020.
Bila kita memiliki kemampuan, kenapa tidak kita membantu rekan kerja kita yang inspiratif ? pada tahun 2020 RSKO Jakarta dikirimkan surat untuk mengajukan pegawainya untuk mengikuti ajang Aparatur Sipil Negara (ASN) Inspiratif.
Ajang ini diikuti oleh seluruh Kementerian dan Lembaga serta Badan. ASN se-Indonesia ada sekitar 5 juta pegawai dan tentu persaingan menjadi ASN Inspiratif begitu ketat.
ASN yang dipilih oleh RSKO Jakarta bernama Dyah Putri Ambarwati seorang aktivis sosial dibidang kesehatan. Dyah merupakan salah-satu penggagas Nasi Kotak Untuk Berbagi RSKO Jakarta dan Rumah Singgah Pejuang Hati.
Saya pun bersama beberapa rekan-rekan RSKO lainnya membantu membuat konten untuk Dyah, baik itu artikel dan video. Ada syarat pendaftaran agar lolos syarat admintratif yaitu dibuat sebuah tulisan yang menjelaskan sosok calon peserta ASN Inspiratif. Tulisan ini sangat penting, itu kenapa diperlukan narasi yang kuat agar dapat masuk 100 besar.Â
Tulisan dilakukan melalui wawancara mendalam kepada Dyah Putri Ambarwati  yang nantinya untuk dikirim ke panitia ASN Inspiratif dan di upload di kompasiana.
Artikelnya bisa di baca (DI SINI)
Alhamdulillah akhirnya Dyah Putri Ambarwati terpilih 10 besar ASN Inspiratif diantara 5 juta ASN. Sukses dirinya karena dukungan rekan-rekan RSKO Jakarta dan support dari Pimpinan.
_
4. Â Memperjuangkan Rekan RSKO Jakarta yang Tidak Terpenuhi Syarat Administratif ASN Inspiratif.
Setelah Dyah Putri Ambarwati setahun berikutnya (2021) RSKO Jakarta membuka kembali pencalonan pegawai untuk mengikuti ajang ASN Inspiratif 2021.Â
Salah seorang yang dicalonkan adalah seorang ASN yang juga aktivis sosial ialah Hidayatullah. Dirinya merupakan Marbot (2002 s/d sekarang), Imam dan Khotib Sholat Jumat (2015 s/d sekarang), Co-Founder Gerakan RSKo Peduli (2012 s/d sekarang), individu yang selalu sedia bila ada kegiatan keagaman dan sosial di RSKO Jakarta (2002 s/d sekarang), Founder Gerakan Sahabat Adelio (2017 s/d 2019), Founder Yayasan Rumah Adelio Peduli (2019 s/d sekarang), salah-satu penggerak Nabung Untuk Qurban RSKO Jakarta (2020 s/d sekarang).
Artikelnya mengenai luar biasanya Hidayatullah bisa di baca (DI SINI) yang dipublish, 27 Agustus 2021.
Namun, Panitia ASN Inspiratif membuat persyaratan yang dapat menjegal Hidayatullah yakni calon ASN Inspiratif tidak pernah melakukan pelanggaran disiplin.Â
Dirinya memang pernah menerima catatan itu diwaktu yang lampau, tapi dengan apa yang dirinya perbuat untuk masyarakat seharusnya catatan itu tidak dapat dipakai.
Saya pun membuat tulisan di Kompasiana berupa surat terbuka kepada panita ajang ASN Inspiratif Kemenpan RB yang isinya kritik positif  / konstruktif persyaratan yang diberlakukan.Â
Dalam tulisan itu, saya mengumpamakan apabila Nabi Adam dan Sunan Kalijaga seorang ASN, maka kedua manusia mulia ini tidak akan meraih predikat ASN Inspiratif. Alloh SWT memberikan pertaubatan dan memuliakan keduanya setelah bertaubat, kok manusia tidak bisa ?
Akhirnya persyaratan ASN Inspiratif 2021 pun berubah, dimana syarat nomor (4) ASN Inspiratif tidak pernah melakukan pelanggaran disiplin dihapuskan. Tulisan surat tebuka ke Kemenpan RB bisa dibisa (DI SINI) dipublish 30 september  2021.
Walaupun Hidayatullah tahun 2021 belum terpilih di ajang ASN Inspiratif, tetapi dengan hilangnya syarat nomor 4 dapat memberikan kesempatan ASN-ASN Inspiratif lain yang memiliki cerita yang sama mendapatkan kesempatan di ajang ASN Inspiratif.
_
5. Mengulas Cara Menemukan Smartphone yang Hilang
Pernahkah kita kesulitan menemukan smartphone ? Saya pernah mengalami dan dapat menemukan dengan sebuah aplikasi dari Google yakni "Cari Perangkat".
Berdasarkan pengalaman pribadi, saya menuliskan tahap-tahap untuk menggunakan aplikasi "Cari Perangkat". Tulisan ini diawali dengan cerita bagaimana saya dapat menemukan smartphone seorang kawan Kompasianer.
Kejadiannya saat kami walking tour, 14 Agustus 2022 yang diselenggarakan oleh Komunitas Traveler Kompasiana (KOTEKA) yang berkerjasama dengan Wisata Kreatif dimana Ira Latief leadernya. Nah, yang kehilangan smartphone itu mbak Ira Latief sendiri.
Tulisan mengenai tahap-tahap menggunakan "Cari Perangkat" bisa dibaca (DI SINI) yang dipublish 31 Agustus 2022.
Semenjak tulisan ini dipublish, beberapa rekan Kompasianers merespon dan teman-teman ku lainnya meminta link artikel tersebut untuk nanti dia akan baca dan praktekkan.
_
Narasi ternyata memiliki kekuatan untuk dapat membantu memperbaiki keadaan. Selain 5 artikel yang saya buat ini ada juga artikel lainnya yang membuat dampak. Tentu juga ada artikel Kompasiana yang dibuat oleh kompasianers lain yang memberi dampak.
Selamat 15 Tahun Kompasiana !
**
Salam hangat, Blogger Udik dari Cikeas,
Bro Agan aka Andri Mastiyanto
Threads @andrie_gan I Tiktok @andriegan I Twitter @andriegan IÂ Instagram @andrie_gan I Blog - kompasiana.com/rakyatjelata
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI