Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ketika Dunia Meniru Togak Luan dan Menoleh Pacu Jalur di Sungai Kuantan Riau

3 Agustus 2025   09:25 Diperbarui: 3 Agustus 2025   09:25 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI 

Tapi Negeri Ini Terlambat Menjawab

Di ujung perahu panjang yang melesat membelah Sungai Kuantan, seorang anak berdiri dengan penuh keyakinan. Gerak tubuhnya mengikuti irama tabuhan gendang. Ia menari. Ia menantang arus. Ia menghidupkan sejarah.

Itulah Togak Luan, tarian sakral dalam tradisi Pacu Jalur --- budaya asli masyarakat Kuantan Singingi, Riau. Dalam sekejap, video anak penari itu menjelajah dunia digital. Viral.

Membuat ribuan pasang mata dari berbagai penjuru bumi bertanya:

"Apa ini? Di mana ini? Budaya siapa ini?"

Pacu Jalur Tak Lagi Sekadar Tradisi Lokal

Momen ini bukan sembarang viral. Ini adalah panggilan global terhadap budaya kita. Festival Pacu Jalur kini telah menjelma menjadi sorotan utama di media sosial. Dan dampaknya tak main-main.

Menurut data Agoda yang dikutip oleh akun @infopku_, kunjungan wisatawan domestik ke Pekanbaru meningkat hingga 35%, menyusul eksposur luas dari Festival Pacu Jalur.

Dampak ekonominya? Mencapai 75 miliar rupiah!

Angka ini bukan hanya statistik. Ini bukti bahwa budaya bisa menjadi lokomotif ekonomi. Bahwa satu festival rakyat mampu menggerakkan sektor pariwisata, UMKM, transportasi, hingga perhotelan.

Riau Kaya Akan Festival Berbasis Air

Dan Pacu Jalur bukan satu-satunya kekayaan budaya yang berbasis air di Riau. 

Ada pula Festival Cian Cui di Selat Panjang (Kabupaten Kepulauan Meranti) yang menyerupai Festival Songkran di Thailand --- meriah, penuh warna, dan menjadi ajang reuni para perantau Tionghoa dan diaspora Riau.

Keseruan Cian Cui, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza 
Keseruan Cian Cui, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun