Mohon tunggu...
Raka Fatiha
Raka Fatiha Mohon Tunggu... Novelis - Pelajar di SMAN 1 Padalarang

Aku seorang oportunis di bidang cosmic, game, teknologi dan sejarah,

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Perjalanan Mimpi yang Dalam (2)

23 November 2023   09:30 Diperbarui: 23 November 2023   09:39 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu aku menemukan intruksi bagaimana caranya pergi ke alam lain itu, aku mulai mengikutinya. Pertama aku harus berbaring, dan aku langsung berbaring di kasurku, ke dua aku harus membaca sebuah mantra, aku menutup mataku dan mengucapkan mantranya "Ibō dormīre et vagābor ad locum ignōtum, ut anima mea possit vagārī sīcut decet."

...

.....

.........

..............

.................

Huh ? Tidak ada yabg terjadi... apa aku salah dalam penyebutanya ?.... kelihatanya begitu... coba sepanjutnya aku harus apa... setelah menguncapkan mantra aku harus tertidur dekat dengan sumber energi... aku lalu berdiri dan membawa batu yang di sangga kemarin itu lalu berbaring lagi... sekarang aku tinggal tidur dan berharap semua berjalan seperti mana mestinya.

Aku menutup mata dan tertidur, lalu aku mrmbuka mataku... langit terlihat hitam putih dengan menara menjulang ke langit yang di atasnya sebuah pusaran kosmik dan energi berkumpul, aku pangsung berdiri dan manusia dengan kepala burung itu sudah berdiri di hadapanku secara tiba tiba.

"Kelihatanya kamu telah membuat pilihan mu... baguslah... dan kelihatanya kamu membawa teman ke sini" aku lalu sedikit bingung teman ? Aku melihat sekitar dan melihat buku milik kakek terbang di sisi ku memutariku seakan aku adalah sebuah bintang di sebuah tatasurya, aku juga menyadari pena emas milik kakek terbawa ke sini.

"Ayo ikut aku" manusia berkepala burung itu pun masuk ke dalam menara dengan aku di belakang mengikutinya. Aku pikir menara itu besar dari luar dan aku salah di dalam lebih luas dan besar tempat itu merenggang entah ke mana. Aku bahkan tifak tahu apakah tempat ini punya ujung.

Di dalamnya tempat itu terlihat seperti sebuah perpustakaan, buku buku di sana sangat tua bahkan kertas kertas itu mulai membusuk tetapi tetap bersi untuk suatu alasan. Aku lalu melihat adanya lima pintu dengan kegelapan yang aneh seakan itu adalah sebuah portal "pilihlah penjelajahan mu sendiri... tapi ingat ketika kamu melangkah ke sana... aku tidak akan bisa menolong mu... buku mu itu seharusnya bida menjadi pemandu yang baik... dan ingat lah sesuatu yang kamu anggap kenal di luar sana bukan berarti kamu mengatahui keseluruhanya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun