Hidup Safeera berubah saat fajar itu, ia batuk kering terus-terusan lalu menghasilkan muntah cairan bening dicampur cairan seperti ingus atau dahak. Tapi itu bukan dahak, karena Safeera tahu kalau batuknya ini kering bukan berdahak. Kala pun dahak, tidak mungkin keluar sebanyak itu dalam sekali waktu.Â
Bukan itu saja, setelah muntah cairan itu ia pun merasakan lidahnya pahit. Seolah ia baru saja makan obat. Padahal, ia belum makan obat apapun sama sekali. Bagi Safeera batuk adalah penyakit yang bisa disembuhkan dengan banyak minum air putih atau secangkir air hangat dan mungkin dengan air rebusan jahe. Ini akan membuat tenggorokannya lega dan ia akan segera pulih.Â
Tapi ada yang berbeda di hari itu, batuknya bukan batuk biasa. Selain meninggalkan muntah yang membuat banyak tanda tanya. Bantuknya juga membuat lidahnya hanya merasakan satu hal yaitu kepahitan.Â
Tapi ia masih tetap khusnudzon barang kali memang muntah itu adalah dahak, dan barangkali rasa pahit ini akan segera hilang. Safeera pergi ke dapur, meminum segelas air hangat. Meledakan tenggorokannya sedikit menenangkan perutnya yang ikut bergemuruh juga.Â
Ia merasa lega, walau masih sedikit lemas  ia tidak tahu kenapa dahak itu membuat tubuhnya demikian lemas. Tapi ia lanjutkan pekerjaannya. Menyuci piring dan membereskan ruang tamu. Selesai kedua pekerjaan itu. Energi wanita itu benar-benar habis, ia langsung terbaring di tempat tidurnya. Dengan nafas yang sesak dan batuk yang semakin parah.Â
Seperti kebiasaan banyak Gen-Z sekarang, wanita berusia 24 tahun itu langsung membuka ponsel pintarnya sambil menggengam air hangat ditangan kirinya. Mencari tahu ke mesin pencarian, sebenarnya apa yang terjadi dengan kondisinya yang tidak ada asap tidak ada hujan tiba-tiba batuk parah dan ia mudah lelah tak seperti biasanya.Â
Di mesin pencarian teratas, setelah ia menuliskan detail semua yang terjadi padanya. Tertulis keterangan. Kemungkinan Anda mengalami Bronkitis, atau Pneumonia atau refluks empedu.Â
Safeera langsung melempar ponselnya ke kasur.Â
"Sialan, gua bahkan kagak ngerti sama penyakit itu. Bahasa apa itu brokis, brokistis..  Lagian ada- ada aja batuk dikit cek sosmed. Jadinya gini kan bikin overthinking. " Celutuknya. Perempuan berdarah betawi ini emang sangat suka berdebat dengan pikirannya sendiri.Â
Tapi Safeera penasaran tentang semua penyakit itu  ia takut jangan-jangan penyakit itu sangat berbahaya dan membuat hidupnya tak lagi lama.  Ia mengambil kembali ponsel pintarnya itu. Ia mengecek arti dari semua penyakit itu.Â
'Bronkitis adalah peradangan pada saluran utama udara  paru-paru, Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang menyebabkan peradangan, Sedangkan Refluks Empedu adalah kondisi dimana kembalinya cairan empedu dari usus ke lambung atau kadang ke kerongkongan'