Mohon tunggu...
Rahmi Yanti
Rahmi Yanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pengalaman adalah cerita-cerita di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Aku Menolak Percaya, Tuan

16 Februari 2024   19:57 Diperbarui: 30 Maret 2024   20:45 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menolak percaya! Karena aku yakin padamu tuan. Sebab, dia teman dekatmu. Bukankah  kata Rasulullah: agama seseorang, dilihat dari agama temannya tuan? Kulihat agamamu yang baik terlihat padanya. Sebab, itu aku kagum kepadamu tuan. 

Tuan,

Aku menjadi gundah, sebab jika berita itu betul. Aku pun harus siap. Suatu saat nanti. Aku juga harus mendengar, bahwa kau punya pacar! Dan itu yang paling membuatku hancur. Sebab, pacaran adalah hal yang paling kubenci. Dosa yang paling aku takuti.

Jika nanti, aku harus tahu. Bahwa kau tuan, ternyata punya seorang perempuan yang kau perlakukan seperti ratu. Padahal, kalian belum halal. Aku, dengan sengaja mundur dan melaju kencang untuk menjauh. Sebab, mungkin bukan kamu yang ku mau.  

Aku masih tersegel tuan! Aku tidak pernah bermudah-mudahan dalam bergaul dengan lawan jenisku. Bahkan dalam hal yang penting pun, kubatasi berinteraksi dengan mereka. Sebab, aku tidak mau terjerat nikmatnya nafsu. Pacaran hanya mudhorat yang membuat sesat.

Kau tak mungkin seperti itu kan tuan? Temanmu juga tidak begitu! Aku yakin padamu tuan. Aku yakin Hanif, pasti punya alasan tersendiri.  Aku juga pernah di posisinya. Sebab, apa yang dilihat oleh mata, belum tentu yang sebenarnya kan tuan?  *

"Hanif yang kenak gosipi. Kok kamu marah-marah ke Aku" ucap Alisya. 

Barangkali, aku tidak sadar. Kalau aku sudah terlalu emosi. Aku bercerita pada Alisya  dengan emosi yang meluap-luap dan meledak-ledak. 

Kalau boleh jujur, aku hanya takut. Gosip tentang Hanif itu benar. Jika benar! Maka aku akan sangat kecewa.  Mengingat, kau tuan adalah teman dekatnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun