Mohon tunggu...
Siti Rahma Yulia
Siti Rahma Yulia Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sastra Indonesia, Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tak Kenal, Jadi Nyaman

29 November 2020   21:45 Diperbarui: 29 November 2020   21:48 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hembusan angin membuat mataku terpejam, dia yang sadar bahwa aku diam saja tidak banyak bicara seperti tadi mulai menyadarinya bahwa aku tertidur di pundak ternyamannya. Dia menarik tanganku, memegang erat.

“Kalau kamu ingin tidur pegangan, nanti jatuh saja menangis” ujarnya.

Aku masih tidak merespon, karena sudah jauh ke alam bawah sadarku. Yang sekilas terdengar hanya dia yang sedang bernyanyi lagu bahasa Jawa yang judulnya aku pun tidak tahu, sambil memegang tanganku yang malah membuatku semakin pulas tertidur. Karena sudah sampai rumahku dia membangunkanku.

“Hey, bangun sudah sampai rumah” ujarnya sambil menepuk pelan tanganku.

“Hmm, iyaaaaa” gumamku, lalu membuka mata sambil mengumpulkan nyawaku.

“ Kamu hati-hati ya langsung istirahat kalau sudah sampai rumah kabari aku” ujarku. Dia menganguk dan dia pun berpamitan pulang..

Setiap kali bertemu dengan nya, yang selalu ditanyakan “Kamu sudah makan belum” sama seperti sekarang, aku pulang bersamanya dan dia menanyakan soal itu.

“Kamu sudah makan belum?” ujarnya.

“Belum, aku lapar” ujarku sambil merajuk.

“Ya sudah kita makan dulu, kamu mau makan apa? Tapi jangan jawab terserah soalnya tidak ada menu makanan terserah” ujarnya sambil tertawa,

“Aku mau tahu gejrot deh kayak nya segar siang-siang begini” ujarku. Dia diam saja tidak menjawab perkataanku. Tiba-tiba saat melewati jalan yang dipinggir jalan terdapat sebuah gerobak yang bertulisan CILOK dia langsung berteriak..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun