Angkasa telah mempersilahkan para bintang
Gelap telah jadikan semua gamang
Sunyi buat takut para binatang
Malam telah buat si pemuda bimbang
Pikir buat onar dalam isi kepala
Mata ingin menutup namun sia-sia
Nasib saat ini berubah jadi bala
Kecemasan menumbuk dada dia
Tubuh sudah direbahkan namun pikiran tidak
Waktu yang berlalu sudah tidak terelak
Ingin diri anggun seperti burung merak
Namun kondisi saat ini buat dada sesak
Ingin diri menjadi insan berarti
Tapi dengan nasib dia lari
Ingin hidup bermakna sebelum mati
Tapi dijatuhkan oleh kondisi diri
Malam yang sunyi jadi saksi
Atas pemuda yang telah sangsi
Dalam kepalanya kecemasan mengisi
Ingin kejayaannya jadi suatu eksistensi
*****
(Rahmad Alam, 19 Juni 2022)