Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kala Malam Menghujam Dada Pemuda

19 Juni 2022   10:36 Diperbarui: 19 Juni 2022   10:44 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemuda | Sumber: pixabay.com 

Angkasa telah mempersilahkan para bintang
Gelap telah jadikan semua gamang
Sunyi buat takut para binatang
Malam telah buat si pemuda bimbang

Pikir buat onar dalam isi kepala
Mata ingin menutup namun sia-sia
Nasib saat ini berubah jadi bala
Kecemasan menumbuk dada dia

Tubuh sudah direbahkan namun pikiran tidak
Waktu yang berlalu sudah tidak terelak
Ingin diri anggun seperti burung merak
Namun kondisi saat ini buat dada sesak

Ingin diri menjadi insan berarti
Tapi dengan nasib dia lari
Ingin hidup bermakna sebelum mati
Tapi dijatuhkan oleh kondisi diri

Malam yang sunyi jadi saksi
Atas pemuda yang telah sangsi
Dalam kepalanya kecemasan mengisi
Ingin kejayaannya jadi suatu eksistensi

*****

(Rahmad Alam, 19 Juni 2022)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun