Kau yang selalu mengejar hatinya
Meski hanya mendapat tawanya
Tak pernah melihat itu sia-sia
Walau hati sedikit teraniaya
Kau memendam rasa untuk si bidadari
Kala sedih kepadamu lah dia berlari
Atau kau malah mengajukan diri
Agar dia tak menjadi sedih sendiri
Kau berani melepas harga dirimu
Hanya agar dia melihatmu lucu
Supaya dia juga meninggalkan sendu
Walau setelah sendu, dia tak lagi bersamamu
Kau berjuang untuk menorehkan senyumnya
Walau kala bahagia engkau tak lagi bersamanya
kau hanya payung kala sendu membasahinya
Namun bukan pelangi yang pantas untuknya
Dia hanya butuh pundakmu untuk bersandar
Bukanya hatimu untuk berlayar
Mengapa engkau tidak pernah sadar
Apakah cinta memang tak pernah membayar
Untuk semua badut asmara yang selalu melucu untuk dia yang tak pernah menjadi milikmu
*****
(Rahmad Alam, 4 November 2021)