Anak sangat senang jika mendapat apresiasi. Pujian sederhana seperti "hebat kamu sudah bisa cuci tangan sendiri" dapat menumbuhkan motivasi. Sesekali bisa ditambah reward kecil seperti stiker bintang atau pelukan hangat.
6. Konsisten dengan aturan
Disiplin akan sulit diterapkan jika orang tua tidak konsisten. Misalnya, jika aturan tidur pukul 9 malam, maka harus ditegakkan setiap hari. Konsistensi memberi sinyal kepada anak bahwa aturan berlaku jelas dan adil.
Peran Orang Tua dan Guru
Disiplin tidak bisa terbentuk tanpa peran orang dewasa di sekitar anak. Orang tua dan guru perlu bekerja sama agar aturan yang diterapkan di rumah selaras dengan yang ada di sekolah.Â
1. Di rumah, orang tua bisa melatih anak melalui rutinitas sederhana : bangun pagi, sarapan, membereskan mainan, hingga membantu pekerjaan kecil.
2. Di sekolah, guru dapat mendukung dengan metode menyenangkan reward chart, permainan kelompok, atau aktivitas rutin yang mengajarkan keteraturan.
Jika  aturan di rumah dan sekolah berjalan seimbang, anak akan lebih mudah memahami dan mempraktikkannya tanpa merasa bingung.
Tantangan dalam Menanamkan Disiplin
1. Anak mudah bosan
Anak kadang merasa rutinitas membosankan. Untuk mengatasinya. orang tua bisa memberi variasi, misalnya mengganti lagu saat menyikat gigi atau membuat permainan baru saat membereskan mainan.