Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Jejak Rindu yang Terlupakan

29 Januari 2019   09:06 Diperbarui: 29 Januari 2019   09:19 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay.com/cocoparisienne

Kepala seperti mau meledak saking penuhnya dengan berbagai macam pertanyaan. Mengapa ? Apa ? Bagaimana ? Semuanya begitu tampak kosong. Hanya pohon, rumput sabana, dan hewan ternak yang kuingat. Betulkah itu yang kurindukan ? Atau pada hal lainnya ? Aku hanya mampu terdiam, memikirkan itu semua, mencari sebuah jawaban, namun selalu mandek dengan kebuntuan.

Membayangkan sekaligus merasakan hidup tanpa kerinduan amat pedih. Tak ada tujuan hidup. Tanpa kerinduan semua tindak tanduk menjadi tidak jelas, tidak berguna. Mencari rindu jika sudah direnggut semuanya, benar - benar menyiksa. 

Bahkan inilah siksaan paling pedih di dunia. Wahai tuan, silahkan kalian hancurkan tubuhku, pancung, sekap, dan penjarakanlah aku. Tapi tolong, jangan kau rampas rinduku. Karena hakikat mati yang sejati adalah masih ada atau tidaknya rasa rindu dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun