Mohon tunggu...
Rahmah
Rahmah Mohon Tunggu... Seorang yang ingin terus menulis

Menulis dan terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Book

Kisah Berwarna di balik Kesendirian: Review Novel Sendiri Karya Tere Liye

6 Maret 2025   13:25 Diperbarui: 6 Maret 2025   13:31 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Novel 'Sendiri' (Sumber: fixae.com)

Nama Tere Liye tidak bisa terlepaskan dari sastra populer Indonesia saat ini. Pada pengujung September 2024, ia merilis novel terbarunya berjudul 'Sendiri'. Apa arti sendiri dari novel bersampul biru gelap ini? Sampulnya memperlihatkan seorang pria seolah merenung seorang diri, bersama kesendiriannya. Lalu apakah novel ini tentang kesendirian dari seorang pria? Oh tentu tidak. Jika ada istilah dont judge book by the cover, istilah ini cocok dengan isi buku ini. Atau dont judge book by the title juga sangat cocok.

Awal cerita memang memperlihatkan suasana kesedihan, kehilangan, kehampaan, yang dekat dengan leksikon "sendiri". Novel ini berkisah tentang Bambang, pria berusia 70 tahun yang harus melewati kesendiriannya ditinggal oleh sang istri, Susi. Kisah romansa dua pasangan ini diselimuti warna-warni perjalanan hidup yang tidak pernah kita duga.

Kisah dua sejoli ini selain memang diwarnai kebahagiaan, juga diselipi beberapa hal janggal. Mulai dari bagaimana keduanya bertemu, respons para tentangga, dan kenalan memandang dua sejoli ini, atau tentang hewan peliharaan Susi yang unik. Mendengar hewan peliharaan, sebagai pencinta serial bumi, otak langsung mengingat si Putih. Di novel ini juga ada si Oren, kucing khas yang akrab kita lihat sehari-hari. Dari sini mungkin kita mulai bertanya tanya, akan di bawa ke mana alur cerita novel ini.

Apakah melodrama seperti judul dan sampulnya yang sangat mencerminkan itu? Atau kisah fantasi? Fiksi ilmiah? Atau bahkan fabel? Dongeng? Pertanyaan itu muncul ketika alur novel memasuki klimaksnya. Perlahan lahan, Tere Liye membawa kita pada cerita unik yang tak terbayangkan. Khususnya bagi orang dewasa, atau remaja yang membayangkan percintaan melankolis. Kita di bawa ke masa penuh imajinasi, tapi juga penuh makna.

Banyak yang terselip dari novel ini. Pesan kehidupan tentunya banyak disiratkan oleh Tere Liye. Kisah Bambang yang mulai bertualang, menjelajahi kesendiriannya dengan bayang-bayang Susi, istri tercintanya.

Balutan keharmonisan keluarga sangat terasa dalam novel ini. Juga tentang kesetiakawanan, pengorbanan, dan keberanian. Tere Liye memang sudah menciptakan berbagai genre novel. Mulai dari novel misteri, petualangan, fantasi, fiksi ilmiah, fabel, persahabatan, percintaan, bahkan politik dan keresahan masyarakat telah berhasil dituangkan dalam novel-novel karyanya. Setelah membaca tuntas novel Sendiri, sepertinya bisa disimpulkan bahwa novel ini mencakup seluruh genre cerita yang pernah ditulisnya. Dengan balutan kisah Bambang yang memiliki banyak plot unik yang semakin digali semakin menarik.

Keterangan di buku, berupa novel umum sepertinya sangat pas. Karna sulit mendefinisikan novel ini dalam satu genre. Seperti kehidupan yang tak bisa tertebak, yang sebenarnya selalu mencakup berbagai hal. Inilah novel ini, 'Sendiri', tapi tak boleh hanya kita sendiri yang membacanya. Karna novel ini benar-benar memberikan warna baru dalam novel populer Indonesia, dengan gaya unik Tere Liye yang selalu bisa relate dengan semua kalangan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun