Saat anak melakukan kesalahan, orangtua seharusnya:
- Mendengarkan laporan secara terbuka dan objektif,
- Mengajak anak bicara dari hati ke hati,
- Membimbing anak untuk bertanggung jawab dan meminta maaf bila perlu,
- Mengajarkan bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar.
Cinta Sejati Adalah Membentuk, Bukan Menutupi
Cinta sejati bukan tentang selalu membenarkan, melainkan membentuk karakter yang kuat dan berakhlak baik. Membiarkan anak menghadapi konsekuensi dari perbuatannya akan jauh lebih membentuk ketangguhan moral dibanding membelanya tanpa batas.
Terkadang, orangtua perlu bertanya pada diri sendiri: "Apakah saya membela karena anak saya benar, atau karena saya tidak sanggup menerima kenyataan bahwa anak saya bisa salah?" Sebab jawaban dari pertanyaan itulah yang membedakan antara kasih sayang yang sehat dan perlindungan yang membutakan.
Mendidik anak bukan tentang menciptakan citra sempurna, tapi membentuk manusia yang mampu berdiri di tengah tantangan hidup dengan karakter yang kuat. Anak perlu tahu bahwa ia dicintai, tapi juga diberi batasan. Bahwa ia diterima, tapi juga harus belajar memperbaiki diri.
Karena pada akhirnya, bukan pembelaan buta yang membuat anak sukses, tetapi nilai-nilai kebenaran yang ditanamkan sejak kecil oleh orangtua yang berani berkata, "Nak, kali ini kamu memang salah. Ayo kita perbaiki bersama."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI