Dalam dunia parenting, cinta dan kasih sayang adalah bahan utama yang menyatukan hubungan orangtua dan anak. Namun, bagaimana jika cinta itu berubah menjadi pagar yang melindungi anak dari konsekuensi perbuatannya sendiri? Fenomena orangtua yang selalu membela anak, bahkan ketika anaknya jelas-jelas melakukan kesalahan, semakin sering kita temui di sekolah, lingkungan bermain, hingga media sosial.
Tidak sedikit orangtua yang buru-buru pasang badan ketika anaknya ditegur guru, tetangga, bahkan sesama orangtua. Alih-alih mendengarkan dan memverifikasi informasi, sebagian memilih membela mati-matian. "Anakku nggak mungkin seperti itu," atau "Pasti anak lain yang mulai duluan," adalah kalimat pembelaan yang seakan menjadi tameng mutlak.
Kasih Sayang yang Salah Kaprah
Niat melindungi anak sebenarnya sangat manusiawi. Namun ketika perlindungan itu berubah menjadi sikap membela tanpa kritik, maka anak kehilangan kesempatan untuk belajar tanggung jawab dan introspeksi. Anak justru mendapat pesan: apa pun yang aku lakukan, aku pasti benar dan dibela.
Dalam jangka panjang, pola ini berbahaya. Anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang:
- Sulit menerima kritik,
- Tidak mengenal batasan sosial,
- Menyalahkan orang lain atas kesalahan sendiri,
- Minim empati karena tidak pernah diminta memahami perasaan korban.
Dampak pada Lingkungan Sosial Anak
Sikap orangtua yang selalu membenarkan anak juga merusak hubungan sosial. Teman-teman sebaya bisa menjauh karena menganggap anak tersebut 'istimewa', bukan dalam arti positif, tetapi karena ia selalu terbebas dari tanggung jawab. Guru pun enggan menegur anak karena takut diadukan balik ke orangtua. Lingkungan yang seharusnya membantu proses tumbuh kembang anak malah menjadi tidak nyaman, penuh tekanan, bahkan konflik.
Peran Penting Orangtua dalam Pendidikan Moral
Orangtua adalah madrasah pertama bagi anak. Di situlah anak belajar membedakan benar dan salah, bukan dari kata-kata semata, tapi dari tindakan nyata orangtua. Mengakui bahwa anak bisa saja salah bukan berarti mengurangi cinta, justru menunjukkan cinta yang dewasa dan bertanggung jawab.