Kebijakan gaji di Singapura dibingkai dalam filosofi meritokrasi: "Reward the deserving, attract the talented, and retain the capable."
Dengan sistem yang transparan dan berbasis data, kebijakan penggajian juga berfungsi sebagai mekanisme antikorupsi--karena ASN digaji tinggi dan layak, disertai pengawasan yang ketat.
Indonesia bisa belajar bahwa gaji tunggal bukan sekadar simplifikasi administratif, melainkan strategi besar untuk memperkuat integritas, kompetisi sehat, dan produktivitas sektor publik. Namun, Singapura mampu menerapkannya karena:
- birokrasi ramping,
- data SDM lengkap dan akurat,
- sistem evaluasi jabatan berbasis kinerja yang kredibel, dan
- kultur meritokrasi yang kuat.
Tanpa empat faktor tersebut, implementasi sistem serupa di Indonesia berisiko besar gagal atau tidak adil.
Malaysia: Reformasi Remunerasi Publik & Sistem SSPA
Malaysia pada 2024-2025 melakukan review besar terhadap skema remunerasi publik (serangkaian perubahan yang menuju ke harmonisasi dan penyesuaian struktur gaji/imbalan). Pendekatan Malaysia lebih gradual, mengkombinasikan penyesuaian gaji pokok plus insentif sementara, sambil mempertahankan beberapa tunjangan khusus.
Pelajaran Malaysia: reformasi sukses memerlukan komunikasi publik yang baik, paket transisi (one-off incentives), dan perhatian pada kelompok rentan dalam birokrasi.Â
Malaysia menekankan bahwa reformasi remunerasi tidak bisa hanya menaikkan tunjangan; harus ada perubahan paradigmatik. Namun, beban fiskal dan tekanan dari pegawai menuntut langkah hati-hati.
Kendala: Kompleksitas dan Resistensi
Meski menjanjikan, penerapan sistem gaji tunggal bukan tanpa risiko. Pertama, dampak fiskal dan resistensi politik. ASN yang selama ini menerima tunjangan besar bisa menolak jika take-home pay mereka menurun. Pemerintah perlu menyiapkan skema transisi yang adil dan komunikatif.
Kedua, kompleksitas penilaian jabatan. Sistem ini menuntut adanya job evaluation framework yang kredibel, transparan, dan berbasis data. Tanpa itu, sistem tunggal justru menciptakan ketidakadilan baru.