Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Peneliti Senior Swarna Dwipa Institute (SDI)

Sosialisme Indonesia. Secangkir kopi. Buku. Puncak gunung. "Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik" [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Dari Lampung, Tradisi Bangkit dan Bergema ke Masa Depan

1 Juli 2025   15:32 Diperbarui: 1 Juli 2025   15:32 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wamen Giring Ganesha Djumaryo didampingi Syaifullah Agam Direktur Film, Musik, dan Seni Kemenkebud RI. (foto: Tim Media Recaka)

Ada kolaborasi rabab Minang dengan beatbox, talempong dipadukan dengan DJ elektronik, hingga gamolan Lampung yang dimainkan dengan format orkestra modern.

"Kami ingin membuktikan bahwa musik tradisi bisa dikemas dengan pendekatan baru tanpa kehilangan jiwanya," ujar Dwi Sembiring, salah satu kurator musik festival ini. "Groove di sini bukan cuma ritme, tapi juga perasaan bahwa budaya kita hidup dan berguncang bersama zaman."

Tak hanya pertunjukan musik, RECAKA FMTI 2025 juga menyuguhkan diskusi budaya, lokakarya alat musik tradisi, pameran UMKM kreatif, hingga sesi pertukaran budaya internasional.

Delegasi dari Australia, Thailand, dan Singapura tampil dan berdialog, menyumbang warna kosmopolit namun tetap membumi.

"Kami sangat terkesan dengan festival ini. Indonesia sangat kaya budaya dan kami merasa terhormat bisa belajar langsung dari para maestro tradisi," ujar Sophia Haines, seniman dari Australia yang tampil membawakan karya musik hasil residensi di Sumatera Barat.

Menteri Kebudayaaan RI, Dr. Fadli Zon, M.Sc memberikan sambutan secara daring. (Foto: Tim Media Recaka)
Menteri Kebudayaaan RI, Dr. Fadli Zon, M.Sc memberikan sambutan secara daring. (Foto: Tim Media Recaka)

Politik Budaya: Dari Sambutan hingga Pesan Kebangsaan

Di balik panggung, hadir pula pesan kebudayaan yang kuat dari Menteri Kebudayaan Fadli Zon, dalam sambutannya secara daring, menyampaikan:

"RECAKA bukan hanya panggung pertunjukan seni, melainkan ruang dialog antar-generasi dan laboratorium kreativitas. Budaya harus jadi motor ekonomi kreatif dan pengikat persaudaraan antar daerah. Inilah wujud Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan."

Menteri Fadli Zon juga mengajak generasi muda untuk tidak hanya menjadi pewaris, tapi juga pengembang budaya.

"Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda agar tak sekadar menjadi pewaris budaya, tapi juga mengembangkan, memanfaatkan seni budaya kita sebagai energi yang mampu mendorong kreativitas yang semakin berkelas, yang semakin baik dan semakin mumpuni," tambahnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun