Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Peneliti Senior Swarna Dwipa Institute (SDI)

Sosialisme Indonesia. Secangkir kopi. Buku. Puncak gunung. "Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik" [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Gen Z Gagal Interview Kerja: Salah Sistem atau Salah Generasi?

6 April 2025   11:46 Diperbarui: 6 April 2025   11:46 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi interview kerja.(Foto: freepik.com via Kompas)

a. Mereka Terbiasa dengan Komunikasi Digital, Bukan Face-to-Face

Gen Z tumbuh di era Instagram, TikTok, dan chat singkat pakai emoji. Ketika dihadapkan dengan interview tatap muka yang formal, mereka sering: 

  • Kesulitan mengekspresikan diri secara verbal (karena lebih terbiasa menulis ketimbang ngomong). 
  • Ngerasa pertanyaan interview "basi" (contoh: "Apa kelebihan dan kekurangan Anda?"). 

Menurut Gentina et al. (2022), Gen Z cenderung lebih nyaman dengan asynchronous communication (chat, email) daripada real-time interaction (interview langsung). 

b. Mereka Menghargai Transparansi & Autentisitas 

Gen Z nggak suka basa-basi korporat. Mereka pengen pertanyaan yang langsung ke inti, misalnya: 

"Di mana Anda lihat diri Anda dalam 5 tahun?" (terlalu abstrak) 

"Apa project paling challenging yang pernah Anda selesaikan, dan bagaimana caranya?" (lebih konkret) 

Nah, berdasarkan penelitian Ozkan & Solmaz (2022), Gen Z lebih menghargai perusahaan yang transparent dan straightforward dalam komunikasi. 

c. Mereka Lebih Tertarik pada "Bukti Nyata" daripada "Janji" 

Gen Z skeptis sama pertanyaan hipotetis seperti "Bagaimana Anda menangani konflik di tim?". Mereka lebih suka tes simulasi atau studi kasus karena lebih realistis. 

Pertanyaan seperti:

  • "Kenapa kamu ingin kerja di sini?"
  • "Apa kamu bisa kerja di bawah tekanan?"
  • "Ceritakan diri kamu dalam 3 kata."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun