Potensi Dampak Penghapusan THR dan Gaji ke-13
Jika gaji ke-13 dan THR bagi ASN benar-benar dihapus, dampak ekonomi yang mungkin terjadi adalah:
1. Penurunan Daya Beli Masyarakat: Gaji ke-13 dan THR dapat menumbuhkan perekonomian nasional karena otomatis masyarakat pada belanja dan UMKM terbantu. Penghapusan gaji ke-13 dan THR dapat menyebabkan ASN mengurangi spending untuk berjaga-jaga.
2. Dampak Signifikan bagi ASN: Gaji ke-13 dan ke-14 selama ini telah menjadi bagian penting dalam perencanaan keuangan ASN, sehingga jika benar-benar dihapus, hal ini dapat memengaruhi kesejahteraan mereka.
3. Efisiensi Anggaran:Â Pemerintah mengupayakan efisiensi anggaran agar lebih tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Presiden Prabowo telah menginstruksikan untuk mengefisiensikan anggaran APBN 2025 sebesar Rp306,69 triliun. Pemotongan paling besar menyasar alat tulis kantor (ATK), yakni mencapai 90 persen.
4. Keresahan di Kalangan ASN:Â Penghapusan gaji ke-13 dan THR dapat menimbulkan keresahan di kalangan ASN.
5. Berkurangnya Pertumbuhan Ekonomi:Â Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah mengatakan bahwa gaji ke-13 dan 14 bisa menumbuhkan perekonomian nasional karena bisa meningkatkan daya beli masyarakat
Kesimpulan
Polemik mengenai gaji ke-13 dan THR PNS 2025 menunjukkan betapa sensitifnya isu ini bagi aparatur negara.
Meskipun sempat muncul kekhawatiran mengenai potensi penghapusan, pemerintah telah memberikan sinyal positif bahwa kedua tunjangan ini akan tetap dicairkan.Â
Namun, rincian lebih lanjut mengenai mekanisme dan besaran akan diumumkan kemudian. Para ASN diharapkan tetap tenang dan menunggu pengumuman resmi dari pemerintah, sambil terus meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.