Mohon tunggu...
Muhammad Rafiq
Muhammad Rafiq Mohon Tunggu... Bersahabat dengan Pikiran

Ketua Umum Badko HMI Sulteng 2018-2020 | Alumni Fakultas Hukum Universitas Tadulako | Peminat Hukum dan Politik | Jurnalis Sulawesi Tengah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Obrolan Dalam Secangkir Kopi

30 Agustus 2017   22:18 Diperbarui: 30 Agustus 2017   22:50 5155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dunialytozz.blogspot.com

Dengan singkat saya menjawab "Karena cinta,"

"Cinta? Ahh abang ni, pasti perempuan lagi ya. Jangan lah, kita kan lagi enggak bahas itu," jawabnya dengan sedikit tertawa.

"Cinta itu cemburu. Adik sepakat?" tanyaku semakin serius.

Sejenak dia berfikir "hmmm,,,, maksudnya,"

"Cinta itu menghendaki penyatuan pikiran dengan yang dicintainya," pernyataan ini mirip dengan pernyataan buya hamka. Apa mungkin dia pernah membaca kalimat ini? Bisa jadi tidak.

"Ahh, jangan buat saya bingung bang," dalam keadaan bingung, dia menundukkan kepala sambil memijat jidatnya yang luas itu. Dalam keadannya ini, saya langsung meminum kopi miliknya

"Sruupp,,,, hmmm,,, enak dik,"

Dengan sigap dia mengangkat kepalanya dan menegur seperti orang yang sedang marah "eehh, kenapa di minum? Itu kopiku bang, kan ada kopinya abang,"

"Hehehe, seperti itulah saya dengan kopi dik. Adik faham?"

"Semakin adik cinta dengan kopi, adik tidak ingin kopi ini diminum orang lain. Bahkan, jengkel saat lalat masuk dalam kopi. Tu tadi, saya minum, adik marahi saya,"

"Nah dik, apa yang adik tunjukkan ke saya, adalah bentuk cinta. Dalam kondisi yang tadi, adalah bentuk fanatik dari cinta. Dalam kehidupan manusia, jika tidak  diselimuti cinta, maka tidak ada bagi adik konsekuensi dari cinta. sebab, cinta menghendaki penyatuan pikiran dengan yang dicintai,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun