Mohon tunggu...
Rafif Ahmad Fadilah
Rafif Ahmad Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Saya memiliki hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Memulai Awal Baru

3 Februari 2024   20:58 Diperbarui: 3 Februari 2024   20:59 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mentari pagi menyapa kota kecil di kaki gunung. Semburat jingga mewarnai langit, mengantarkan hari baru yang penuh harapan. Di sebuah kedai kopi sederhana, seorang wanita muda bernama Laras duduk termenung. Di tangannya, secangkir kopi hitam tersentuh jari-jarinya yang dingin. Pikirannya melayang, mengenang masa lalu yang kelam.

Laras baru saja keluar dari hubungan yang toxic. Luka dan trauma masih membekas di hatinya. Rasa sakit dan kekecewaan masih menghantui jiwanya. Namun, pagi ini, Laras bertekad untuk memulai awal baru. Dia ingin meninggalkan masa lalunya dan melangkah maju menuju masa depan yang lebih cerah.

Laras menghabiskan paginya di kedai kopi, merenungkan apa yang ingin dia lakukan selanjutnya. Dia ingin hidupnya penuh makna dan tujuan. Dia ingin membantu orang lain dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

Baca juga: Di Atas Tanah

Tiba-tiba, Laras melihat seorang anak kecil yang sedang menangis di depan kedai. Anak itu kehilangan bonekanya dan tampak sangat sedih. Laras mendekati anak itu dan menawarkan bantuan. Dia mengajak anak itu mencari bonekanya dan menghiburnya dengan cerita-cerita lucu.

Senyum anak itu setelah menemukan bonekanya membuat hati Laras terasa hangat. Dia menyadari bahwa dia ingin membantu anak-anak yang membutuhkan. Dia ingin memberikan mereka kasih sayang dan harapan.

Laras memutuskan untuk membuka sebuah yayasan bagi anak-anak terlantar. Dia ingin memberikan mereka pendidikan dan kasih sayang yang mereka butuhkan. Dia ingin membantu mereka mencapai mimpi mereka dan menjadi orang yang sukses.

Baca juga: Hari Rabu

Memulai awal baru tidak selalu mudah. Laras menghadapi banyak tantangan dalam mewujudkan mimpinya. Namun, dia tidak pernah menyerah. Dia terus berjuang dengan tekad dan semangat yang membara.

Seiring waktu, yayasan Laras berkembang pesat. Dia berhasil membantu banyak anak-anak yang membutuhkan. Senyum dan tawa anak-anak itu menjadi hadiah terindah baginya.

Laras telah membuktikan bahwa memulai awal baru adalah mungkin. Dia telah menemukan kebahagiaan dan makna dalam hidupnya dengan membantu orang lain. Dia telah menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak pernah menyerah pada mimpi mereka.

Baca juga: Angka Delapan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun