Mohon tunggu...
Durratul Fitriya
Durratul Fitriya Mohon Tunggu... Freelancer - The right way is the hardest thing

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Money

Dapatkah Ekonomi Politik Islam Mengatasi Masalah Kemiskinan di Indonesia?

3 Juli 2019   10:28 Diperbarui: 3 Juli 2019   10:38 1400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu dapatkah ekonomi politik Islam mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia? Maka jawaban saya adalah bisa, bahkan sangat bisa. Berikut penjelasannya.

Islam memandang kemiskinan sebagai salah satu hal yang mampu membahayakan akhlak, kelogisan berpikir, keluarga, dan juga masyarakat. Islam pun menganggapnya sebagai musibah dan bencana yang seharusnya memohon pertolongan kepada Allah atas kejahatan yang tersembunyi di dalamnya. Jika kemiskinan semakin merajalela, maka makin akan membuat kita lupa kepada Allah dan rasa sosial antar sesama (Aprianto, 2017).

Dalam permasalahan ini, Islam menganggap bahwa kemiskinan merupakan suatu masalah yang sangat penting yang harus diselesaikan secepatnya. Karena kemiskinan bisa jadi, jika tidak segera dituntaskan dengan segera, maka dikhawatirkan akan memunculkan masalah-masalah lainnya. Sebenarnya, solusi untuk mengatasi kemiskinan sudah dilakukan sejak masa pemerintahan Islam masa Rasulullah dan 4 sahabatnya. 

Dimana pada masa itu, Rasulullah sering memberikan sedekah kepada penduduk yang kekurangan. Dilanjutkan oleh sahabat-sahabatnya, yang membagikan harta Baitul Mal yang diperoleh dari harta zakat, infaq, sedekah, pajak, dan harta-harta perang kepada penduduk setempat untuk mencukupi kebutuhan mereka.

Dengan cara itulah Islam mengatasi kemiskinan pada masa tersebut, karena dalam Islam dimana hak individu, masih terdapat hak individu lain di dalamnya. Karena itulah Islam menganjurkan sedekah, dan mewajibkan zakat demi kesejahteraan bersama dengan menolong orang lain dan juga membersihkan harta. Dalam hal ini juga ada ketrkaitan dengan Baitul Mal dimana Baitul Mal menjadi wadah penting dalam mengatasi kemiskinan.

Dalam hal ini, mengapa ekonomi politik Islam perlu diterapkan di Indonesia karena Indonesia termasuk ekonomi politik Islam akan lebih menekankan kepada distribusi pendapatan yang merata kepada seluruh masyarakat. Lewat distribusi pendapatan yang merata, diyakinkan dapat mendongkrak angka kemiskinan di Indonesia. 


Namun tentunya, untuk mengatasi masalah ini bukanlah hal yang gampang. Mengingat rendahnya kepedulian pemerintah terhadap ekonomi rakyat kecil, terlihat dari ketimpangan antara pendapatan rakyat yang kaya dan miskin. 

Situasi ini adalah bukan situasi ekonomi Islam. Dapat dilihat negara-negara muslim kawasan kaya mineral yang kerap memanfaatkan kekayaannya bukan untuk mendukung terjadinya akselerasi ekonomi di berbagai sektor atau melakukan alokasi sumber pendapatan bagi negara muslim yang miskin. 

Namun kekayaan tersebut digunakan untuk meningkatkan sektor konsumsi. Tidak dapat dipungkiri bahwa lemahnya negara muslim dalam mengelola sumber daya ekonomi yang disebabkan karena gaya pemerintahan yang cenderung kaku dan lebih berorientasi kepada bidang politik.

Selama ini Indonesia itulah yang terjadi, karena pemerintah lebih cenderung lebih berorientasi ke politik dan lebih memperdulikan kerja sama dengan negara lain dibandingkan dengan mengurangi angka kemiskinan. Selain itu, tingkat konsumsi barang impor yang tinggi oleh rakyat Indonesia sendiri juga merupkana salah satu penyebab melemahnya pembangunan ekonomi. 

Dimana pemerintah juga harus memasok barang impor dari luar negeri dan juga secara tidak langsung menambah hutang negara. Hal ini berpengaruh pada usaha-usaha kecil dan petani yang kurang memiliki kesempatan dalam memasarkan produknya akibat konsumen lebih menyukai barang impor dibandingkan barang dalam negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun