Kesabaran: Diberi Bukan Diberi, Tapi Dilatih
Saat Romo Pitoyo menceritakan kisah Thomas Alva Edison yang gagal ribuan kali sebelum menemukan lampu pijar, ia tersenyum dan berkata:
"Kadang kita minta kesabaran, tapi malah diberi... tantangan kesabaran."
Semua umat tertawa, tapi tawa itu bukan tawa ringan. Itu tawa yang menyadari kebenaran di baliknya. Kesabaran bukanlah sesuatu yang serta-merta turun dari langit. Ia adalah hasil dari perjuangan, pergumulan, dan latihan dalam penderitaan.
Sebagai seorang guru dan orang tua, saya seringkali merasa ingin cepat,hasil langsung, perubahan instan. Namun malam itu saya diingatkan: kesabaran adalah karunia yang bertumbuh dari luka, dari jatuh bangun, dan dari doa yang setia.
Prosesi Sakramen Mahakudus: "Tinggallah di Sini dan Berjaga-jagalah"
Misa berakhir dengan prosesi Sakramen Mahakudus. Â Lampu kapel tetap menyala, tapi suasananya berubah drastis. Sunyi. Sakral. Menggetarkan.
Hosti Kudus dibawa dalam monstran oleh Romo, dengan langkah perlahan. Semua umat berdiri, namun tak ada yang bersuara. Kami memasuki malam berjaga.
"Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku..."
(Matius 26:38)
Saya menunduk dalam keheningan. Seperti para murid di Taman Getsemani, saya duduk, diam, dan berdoa. Malam ini Yesus sendiri yang berjaga, yang menatap kita satu per satu. Dan dalam tatapan itu, saya merasa ditatap sebagai pribadi, sebagai anak yang dicintai, bukan hanya pelayan.