Mohon tunggu...
Rabitha Alida
Rabitha Alida Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi psikologi

Mahasiswi semester 5, Prodi Psikologi, UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Burnout Menjadi Pemicu Depresi pada Remaja

30 Desember 2021   07:00 Diperbarui: 30 Desember 2021   07:14 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kalian pernah gak, mengalami burnout ?

Eits, sebelumnya aku bakalan jelasin dikit nih tentang apa sih burnout itu?

Nah, Burnout adalah kelelahan secara fisik, mental, dan emosional karna stress yang terjadi secara  berulang atau berkepanjangan akibat masalah masalah yang terjadi dihidup kita. Ada pengertian lain nih, Burnout adalah kondisi seseorang mengalami kelelahan fisik dan psikologis akibat tuntutan pekerjaan dan emosional. Yang dimana burnout ini tidak dialami oleh remaja saja tetapi Burnout sering terjadi pada profesi terutama yang berhubungan dengan bidang jasa seperti dokter, perawat dan guru. (Dianti & Findyartini, 2019)

Oiya, burnout juga ada beberapa tingkat nih guys. Yaitu dari usia, jenis kelamin dan waktu. (Masalah, 2003). Nah, berikut ini ada sedikit tentang penjelasannya :

  • Usia. Dilihat dari usia, ada beberapa macam orang yang bisa terkena burnout loh guys. Ada yang usia remaja bahkan dewasa. Untuk usia remaja biasanya sekitar umur 16-22 tahun. Dan untuk yang dewasa biasanya sekitar umur 23-30 ke atas. Dimana faktornya adalah tentang kebutuhan hidup, karier dan bagaimana kehidupannya di masa depan nanti.
  • Jenis kelamin. Dilihat dari jenis kelamin, siapapun bisa mengalami burnout ya sobat. Tidak hanya wanita saja, bahkan pria pun juga bisa mengalami burnout. Memang dari 60 % itu wanita, dan 40% pria yang mengalami burnout. Kenapa kok wanita lebih tinggi presentasenya dibadingkan pria ?? yaa maklum lah, kan wanita memang sering overthinking an. Kayak hal-hal apapun sering difikir begitu. Kalau pria biasanya memang cara berpikirnya pendek, tetapi tegas. Itu sih yang jadi point pentingnya. Mangkanya jadi wanita kalo bisa harus tegas juga ya, biar ga gampang mikir . rugi banget kan, cantik cantik kok udah tua duluan karena banyak mikir. Hihihi.
  • Yang terakhir yaitu waktu. Dilihat dari waktu nya juga ada beberapa macam tingkat waktu dalam mengalami burnout sobat. Ada yang burnoutnya lama dan ada yang burnoutnya cuman sebentar. Kalau dikatakan sebentar biasanya 1-2 minggu sobat. Kalau lama biasanya bisa hampir 1 bulan atau lebih. Mengerikan sekali gak sih ?

Nah sudah mengerti kan, bagaimana pengertiaan dan tingkatnya. Burnout ini berbeda dengan stress ya. Karna burnout ini stress yang berulang-ulang dan berkepanjangan nih teman teman. Dan biasanya kisarannya antara 1-2 bulan. Sedangkan stress biasanya cuman 1-5 hari aja ya teman-teman dan cara menghilangkan stress pun biasanya cukup dengan melakukan refreshing atau istilah yang sering kita dengar seperti self healing

 

Kalian tahu gak sih, apa perbedaan burnout dan stress ??

Nah, ada sedikit penjelasan lain juga nih tentang perbedaan burnout dan stress. Untuk burnout sendiri yaitu emosi kita nantinya akan menjadi tumpul, menghasilkan ketidakberdayaan dan keputusasaan, dan menyebabkan kita melepaskan diri dari segala hal baik dari diri kita misal nih. Orang burnout itu bisa sampai melakukan bunuh diri loh guys bahkan menyalahgunakan narkoba karena dia tidak bisa mengontrol emosinya sehingga dia depresi dan akhirnya menggunakan narkoba dengan harapan agar dia bisa lebih tenang dalam menghapi masalah, padahal hal tersebut malah membahayakan kesehatan para remaja. Astaghfirullahaladzim. Jangan ditiru ya teman teman. Ingat! Masa depan kalian masih panjang, banggakan orang tua kalian dulu yang merawat kalian dari kecil.

Untuk stress sendiri merupakan emosi yang terlalu aktif, menghasilkan urgensi dan keaktifan dan menyebabkan kita terobsesi dengan hal yang belum selesai. Umumnya stress itu merupakan sebuah tekanan nih sobat, atau bisa juga merupakan sesuatu yang mengganggu keseimbangan di hidup kita. Nah, contohnya seperti stress fisik, stress psikis. Kalau olahraga sampai kecapean itu stress fisik. Kalau stress mental itu seperti saya merasa exhausted,atau kelelahan. Dan stress itu ada sumbernya.

Jika stress meningkat terus, pada kondisi orang sudah tidak tahu stressnya datang dari mana, nah itu artinya dia sudah masuk fase cemas sobat. Makin jauh lagi, jika cemasnya dibiarkan, bisa menjadi depresi loh sobat. Nah, mengerikan sekali kan guys...

Kalian pernah dengar stigma begini nggaa??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun