Mendengar perkataan Grace, Farah langsung melepas pelukan.
“Huahahaha... ya, benar! Aku hantu yang akan melahap kalian! Hahaha...!” mama membuka matanya lebar-lebar.
“Aaaaaaa...! Tolooong kamiii...! Mereka berdua langsung lari terbirit-birit dan ber sembunyi di kolong meja.
“hahaha... Grace, Angel, ayo keluar! Jangan takut, ini beneran mama!” mama tertawa geli sambil mendekati mereka.
“Kok, Tante bawa pisau segala? Terus itu ada darahnya?” tanya Grace penasaran.
“Tadi Tante lagi motong daging Sapi. Tiba-tiba lam punya kedap-kedip dan padam. Akhirnya, Tante buru-buru ngambil lentera dan lupa masih bawa pisau ini,” jelas mama Angel.
“ouhh... begitu. Hahaha!” Grace dan Angel tertawa.
“Angel, aku mengaku. Sebenarnya ceritaku tadi bohong. Aku hanya mengarang agar kamu ketakutan dan berhenti main game. Gara-gara aku, kamu jadi ngompol. Maafin, aku,” ucap Grace.
“Ih, jadi begitu?” sahut Angel. “Iya, deh, aku maafin. Jangan diulangi lagi, ya. Bikin takut saja!” Angel menepuk punggung Grace.
“Apa ? Angel ngompol? Hahaha...!” tawa Mama Angel. Pipi Angel merah, tersipu malu.
“Eh, tunggu dulu! Sepertinya ada yang salah!” seru Grace.