kulihat teman-teman berkilau
dengan cahaya yang berbeda:
fisika, biologi, pidato, puisi, lukis, sejarah, ekonomi...
bintang-bintang yang menunggu langitnya
aku menunjuk,
"lihatlah, mereka pun terang,"
kepada guru yang sedang berebut aku mewakili bidang-bidang yang diampu
kadang, siswa lebih jeli karena mengenali dirinya sendiri,
kadang, siswa lebih jeli karena mereka menjadi besti
sekolah pun pulang dengan banyak piala---
bukan karena satu bintang,
tetapi cahaya-cahaya yang kini menemukan langitnya.
Bukan Bangga
tatkala bintang-bintang bercahaya,
tatkala setiap mata mengabadikannya,
tatkala nyanyian gembira gegap gempita,
kemana hati hendak menyapa?
selain padaNya;
bukan bangga yang kau sulutkan untukku,
namun syukur yang terus kau guyur
untuk tanah batinku--
agar tak membatu.
*Sebuah kontemplasi kecil dari keseharian bersama anak-anak yang kita cintai, yang terus belajar mengenal dirinya, dan Tuhannya.
2025
P.N. Â Estu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI