Antalogi Mini_Kontemplasi Pendidikan
Keempat puisi ini muncul karena kegilasahan hati, saat siswa-siswi berusaha mengenal diri, namun lingkungan memberi pandangan sempit. dan akhirnya tak sedikit menjadikan bakat dan minat terpasung. Bahkan menjadikan lupa bahwa tiap ilmu untuk menuju padaNya.
Berikut puisi yang kualirkan sebagai refleksi.
Semua Ilmu
mereka bilang IPS hanyalah jalan kecil
seni hanyalah hiburan sebentar
dan matematika adalah singgasana tertinggi
tapi aku melihat semua ilmu adalah sungai,
mengalir ke muara yang sama: Tuhan.
di sana- angka, warna, nada, kata, bahkan diam itu sendiri melebur menjadi satu: cahaya.
Aku Berhitung
aku berhitung bukan sekadar untung,
tetapi untuk mengerti bahwa tiap angka menyimpan rahasia, yang hanya tampak bila dikaji dengan teliti
sebab hidup pun adalah persamaan yang tak selesai dengan hitungan tanpa renungan.
Menunjuk Bintang-Bintang
di kelas, angka-angka menulisku juara
namun di hati, aku tak ingin berdiri sendiri
kulihat teman-teman berkilau
dengan cahaya yang berbeda:
fisika, biologi, pidato, puisi, lukis, sejarah, ekonomi...
bintang-bintang yang menunggu langitnya
aku menunjuk,
"lihatlah, mereka pun terang,"
kepada guru yang sedang berebut aku mewakili bidang-bidang yang diampu
kadang, siswa lebih jeli karena mengenali dirinya sendiri,
kadang, siswa lebih jeli karena mereka menjadi besti
sekolah pun pulang dengan banyak piala---
bukan karena satu bintang,
tetapi cahaya-cahaya yang kini menemukan langitnya.
Bukan Bangga
tatkala bintang-bintang bercahaya,
tatkala setiap mata mengabadikannya,
tatkala nyanyian gembira gegap gempita,
kemana hati hendak menyapa?
selain padaNya;
bukan bangga yang kau sulutkan untukku,
namun syukur yang terus kau guyur
untuk tanah batinku--
agar tak membatu.
*Sebuah kontemplasi kecil dari keseharian bersama anak-anak yang kita cintai, yang terus belajar mengenal dirinya, dan Tuhannya.
2025
P.N. Â Estu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI