aku adalah keelokan cinta semesta
dari kawah rahim cahaya
terbit pada binar sang surya
di kedalaman langit yang hanya
Engkau merengkuhnya
aku adalah sulbi-sulbi cinta
yang cerita-cerita memanjatnya
pada dahan dan mahkotanya ada nama tereja
duhai mimpi yang nyata
kenyataan adalah bayang-bayang
dan mimpi adalah keabadian
berumah di inti cahaya
duhai pelipur jiwa
tiada gerimis air mata
juga rintik hujan yang berbunga nestapa
hanya kesejukan aroma alam raya
menyulam berlian-berlian pada nafas terjaga
duhai cinta
pusat keelokan rasa
lonceng-lonceng berdentang
dan tabuh genderang riang
rayakan pesonanya
aku menari bersama seluruh anasir bumi,
langit, jagad semesta
saat rasa tertangkap olehnya
kuncup-kuncup bunga mekar dalam wangi aroma
pita-pita jiwa merangkai warna tulus
menggulung alam tandus
dengan tetes embun
ia mengubahnya menjadi padang daun-daun
2025
P. N. Estu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI