Mohon tunggu...
Putri Izziah
Putri Izziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Program studi Psikologi Universitas Syiah Kuala

Saya merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Program studi Psikologi Universitas Syiah Kuala (USK). Saya mempunyai hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dampak Pesta Rakyat terhadap Kesehatan Mental: Mengatasi Depresi Pasca-Pesta Rakyat 2024

18 Februari 2024   03:47 Diperbarui: 18 Februari 2024   07:18 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesta rakyat atau yang biasa dikenal pemilu (pemilihan umum) besar-besaran yang dilaksanakan 5 tahun sekali di indonesia baru saja usai. Pemilu seringkali menjadi momen penting dalam kehidupan politik suatu negara, namun dampaknya tidak terbatas pada bidang politik saja. Namun pemilu dapat menimbulkan stres dan kecemasan yang parah bagi sebagian orang, sehingga dapat berujung pada depresi pasca pemilu. Artikel ini menjelaskan bagaimana peristiwa politik tersebut dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang dan memberikan saran untuk mengatasi dampak negatifnya.

Menurut World Health Organization (WHO) Gangguan depresi (juga dikenal sebagai depresi) adalah gangguan mental yang umum. Ini melibatkan suasana hati yang tertekan atau kehilangan kesenangan atau minat dalam aktivitas untuk jangka waktu yang lama. Diperkirakan 3,8% populasi mengalami depresi, termasuk 5% orang dewasa (4% pada pria dan 6% pada wanita), dan 5,7% orang dewasa berusia lebih dari 60 tahun. Sekitar 280 juta orang di dunia mengalami depresi.

Psikiater Indonesia Teddy Hidayat dalam situs kompas.com mengungkapkan bahwa 800.000 orang meninggal karena bunuh diri setiap tahun di seluruh dunia. 80-90% diantaranya disebabkan oleh gangguan psikis dan emosional, terutama depresi. Gejala yang dijelaskan oleh National Institute of Mental Health (2000) meliputi kesedihan yang terus-menerus, kehilangan minat atau kenikmatan dalam aktivitas yang menyenangkan, perubahan  nafsu makan atau berat badan yang signifikan, dan kesulitan tidur atau tidur lebih lama. Gejala ini juga mencakup kegelisahan, energi rendah, dan perasaan tentang ketidakberhargaan dan rasa bersalah, kesulitan berpikir atau berkonsentrasi, pikiran tentang kematian atau bunuh diri.

Faktor-Faktor yang Memicu Depresi Pasca-Pesta Rakyat :

Stres Politik dan Kekhawatiran akan Hasil

Ketegangan politik selama masa pemilu dapat meningkatkan stres dan kecemasan pada individu, terutama bagi mereka yang sangat terlibat dalam politik atau yang memiliki kepentingan yang besar terhadap hasil pemilu. Bagi aktivis politik, kandidat, dan pekerja kampanye, tekanan untuk mencapai hasil yang diinginkan bisa sangat mengganggu dan menyebabkan tekanan psikologis yang parah. Mereka mungkin merasa tertekan oleh tanggung jawab untuk mempengaruhi hasil pemilu atau terbebani oleh tingginya ekspektasi pendukung mereka.

Selain itu, bagi masyarakat umum yang sangat memperhatikan perkembangan politik, kekhawatiran terhadap hasil pemilu dapat menjadi sumber stres yang besar. Ketidakpastian terhadap masa depan negara, kekhawatiran terhadap dampak keputusan politik terhadap kehidupan mereka, dan rasa tidak berdaya karena  tidak mampu mengendalikan hasil pemilu dapat meningkatkan tingkat kecemasan.

Perpecahan dan Polaritas

Pemilu sering kali menjadi ajang  perpecahan sosial dan polarisasi politik. Persaingan antar kandidat dan partai seringkali menimbulkan perpecahan yang mendalam antar kelompok yang berbeda pandangan politik. Akibatnya, individu yang tidak sepenuhnya menganut pandangan politik dominan dari salah satu kubu tersebut akan merasa terisolasi dan sendirian. Mereka mungkin merasa tidak mendapat tempat dalam diskusi politik atau kesulitan menemukan kelompok yang mereka yakini sepenuhnya.

Perasaan ini diperkuat oleh tekanan sosial untuk memilih pihak dan retorika yang memperkuat perpecahan di antara kelompok yang berbeda. Perasaan kesepian dan terisolasi ini dapat menyusahkan secara psikologis bagi orang-orang yang merasa dikucilkan dari pihak mana pun. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami dampak polarisasi politik ini terhadap individu dan berupaya  menciptakan ruang dialog yang inklusif dan saling memahami, di mana perbedaan pendapat dihormati dan diakui.

Ketidakpastian tentang Masa Depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun