"STEM tidak harus mahal, tapi harus membumi." Pesan sederhana ini bisa menjadi kunci untuk menjembatani jurang antara kota dan desa, antara papan tulis usang dengan laboratorium canggih. Pendidikan sains di Indonesia tidak harus menunggu datangnya robot dan komputer mutakhir, karena kekayaan budaya kita sendiri menyimpan laboratorium terbesar yang bisa dieksplorasi.
Mari kita jadikan sains bukan sekadar mata pelajaran di kelas, tetapi cerita hidup dari budaya kita sendiri. Dengan begitu, sekolah di pelosok sekalipun bisa menghadirkan Pendidikan Bermutu yang inklusif, kreatif, dan penuh makna. Dan yang terpenting, generasi kita akan benar-benar siap hadapi tantangan abad 21, tanpa tercerabut dari akar budaya Nusantara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI