Asap menggeliat, tak seperti nafas biasa,
Si tabung putih menari dalam kelam,
Bunyi sunyi ia bawa. Giginya bukan emas,
Merangkak pelan, lelahnya rahasia,
Namun hati menghantui,
Lirih membisikkan nostalgia. Dalam tabung itu, api kecil mengadu tanda,
Bukan bara sungguhan,
Tapi mimpi yang mengalir dalam raga. Si tabung putih, sang penyair gelap,
Cipta terjerat hitam dan abu,
Melukis duka tanpa suara,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!