Mohon tunggu...
Pulo LasmanSimanjuntak
Pulo LasmanSimanjuntak Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan

.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

35 Sajak Karya Pulo Lasman Simanjuntak

11 Oktober 2021   21:21 Diperbarui: 11 Oktober 2021   21:36 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perjalanan kilas balik sudah basi
giliran lewat siapa harus berkemas
dari atas tenda pencuri kembang-kembang gula
ataukah menggilas rakus
roda-roda aspal.

Tercatat biodata dengan air tinta merah
aku melirik
tangannya adalah ratusan mercon
siap meledak
dalam saku celana.

KHOTBAH

Di sebuah Kaabah Tuhan
yang dibangun zaman batu
firman kebenaran dihembuskan
pada musim kering
akupun jadi terinspirasi.

SAJAK PERJALANAN EPISODE PERTAMA

Badai mengamuk
dari mulut sungai tak tercatat dalam kitab.
Wajahmu membatu batasi bibir laut
aku sendiri bahasa bisu,suara protes
seperti angin berlalu.


Membujuk ke kancah perang
tak bermimpi permukiman-permukiman kumuh
serangga liar yang lapar
dan orang-orang sudah ditidurkan
di sebuah negeri gaib.
Pada zaman abad terbalik
masihkah penyair berpolitik,tanya Mr.Asart.
Sesal dibanting di trotoar jalan
perkawinan retak
terbentur dinding kapal.
SUNGAI BATANGHARI DALAM PUISI

Mendayuh sampan ke muara
matahari tercemar
sepanjang sejarah pantai timur sumatera
nelayan telah kehilangan pelabuhan.

Dalam kenangan digelar jembatan terpanjang
tempat menjerat mimpi-mimpi teduh
di dasar sungai dari hulu hingga ke laut
ikan-ikan tak pandai berenang.
Situs-situs
tercecer.Menunggu janji sakti.
TRAUMATIK

Stasiun radio kuusung dari belakang punggung
unjuk gigi hewan-hewan melata
matahari mengepulkan asap hitam
bencana berantai
tidurku meninju bulan yang berdarah.

Membuntingi pohon tunggal
perawan bertekuk lutut
perut ditikam belati
kehilangan air mani
kabar celaka
membuatku makin menarik minat
membenturkan geger otak ke dalam kulkas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun