Mohon tunggu...
Puji Nur Indah Sari
Puji Nur Indah Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa Prodi PJJ Komunikasi

Seorang penulis amatir yang sedang belajar, menjelajahi dunia kata dan makna. Saya percaya bahwa setiap tulisan memiliki kekuatan untuk menyampaikan cerita, menginspirasi, dan membuka ruang diskusi. Melalui Kompasiana, saya berusaha mengasah kemampuan, berbagi pemikiran, serta mengeksplorasi berbagai isu yang menarik. Menulis bagi saya bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi perjalanan untuk memahami kehidupan, membangun kesadaran, dan terus berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Antara Runtuhan Diri

16 Agustus 2025   14:36 Diperbarui: 16 Agustus 2025   14:36 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam merapat, menutup mata bumi,

membiarkan dingin menari di sela tulang.

Seorang anak terhuyung  di pelukan sepi,

menatap langit kamar kelam, tak terbayang.

Tak ada pelukan merajut air mata,

tak ada suara menghalau resah.

Hanya gema luka mendesis, menggema,

membentur hati hingga retaknya pasrah.

Hari berlari tanpa riang, tanpa guru,

mengajarinya makna kehilangan yang bisu.

Ia tahu senyum bisa menjelma sembilu,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun